Lumajang (wartabromo.com) – Seorang bocah tewas terinjak kuda saat menonton lomba Pacuan Kuda di Pantai Wotgalih, Lumajang. Pengaman bambu tidak terpasang kuat disebut-sebut menjadi penyebab kuda bisa terobos ke barisan penonton.
Dalam rekonstruksi pacuan kuda berujung maut ini, mulanya kuda yang berkompetisi di Pantai Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun ini berlari dari start. Mereka berdempetan menuju garis finish di lintasan pacuan. Ribuan warga yang antusias menonton lomba tingkat Nasional ini pun akhirnya memadati pinggiran tempat yang hanya dibatasi bambu ini.
Salah satunya Maghda Agil Benzema (7). Bersama sang nenek, ia berdiri tepat di pinggir bambu batasnya. Namun sayangnya, lokasi Agil menonton yakni di pintu keluar masuk peserta pacuan kuda.
“Tempat tersebut memang diperuntukan untuk keluar masuk sang pemilik kuda yang pengamanannya berupa bambu yang dapat digeser dan tidak terpasang kuat seperti pagar pengaman lainnya,” ujar AKBP Arsal Sahban, Kaporles Lumajang, kepada wartabromo.com.
Hal ini membuat kuda yang hilang kendali dengan mudah menerobos pagar pengamanan. Agil pun terinjak dan terjatuh, hingga lepas dari neneknya. Korban yang berada di bawah kuda, langsung saja diangkat oleh sang nenek dan dilarikan ke RSUD Haryoto Lumajang. Namun tak berselang lama, Ia dinyatakan meninggal dunia.
Kompetisi yang diikuti oleh peserta seluruh Jawa Timur ini akhirnya dihentikan oleh petugas dan panitia. Polisi pun sampai sekarang belum menentukan adanya tersangka. Termasuk adanya kelalaian pengamanan oleh panitia, atau joki kuda.
“Proses masih berjalan. Masih belum final. Tunggu tahap-tahap selanjutnya ya,” pungkas Arsal. (may/ono)