Gempol (wartabromo.com) – Hingga hari kelima, proses pencarian jasad Santoso (43), pria asal Gempol yang tercebur di Sungai Porong terus dilakukan. Endapan lumpur yang banyak ditemukan di muara menjadi salah satu kendala.
Kesulitan dalam proses pencarian jasad pria yang diduga depresi sehingga menceburkan dirinya ke Sungai Porong itu disampaikan Farid Kurniadi, Komandan tim pencari dari Basarnas. Ia mengungkapkan, banyaknya endapan lumpur di muara Sungai Porong, sehingga cukup menyulitkan proses pencarian.
“Masih banyak endapan lumpur Lapindo yang menyebabkan pendangkalan. Itu menyulitkan perahu karet kami untuk menyisir ke sekitar area muara,” ungkap Farid saat dihubungi WartaBromo, Kamis (7/2/2019) siang.
Selain kesulitan akibat endapan lumpur, cuaca yang tidak menentu juga membuat sulit proses pencarian jasad Santoso.
“Hanya bisa dimaksimalkan pagi hari, karena kalau siang hingga sore hari terkendala hujan sehingga kami harus lebih berhati-hati,” imbuhnya.
Upaya tim SAR dalam melakukan pencarian jasad Santoso yang hilang di sekitar area sungai Porong terus dilakukan bahkan hingga menambah tim operasi/SRU. Diketahui, sebelumnya hanya terdapat tiga kelompok operasi/SRU yang melakukan penyisiran di beberapa titik yang telah ditetapkan. Tambahan tersebut datang dari tim SAR Surabaya.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Santoso (43) diketahui terlihat menceburkan diri di Jalan Raya Arteri Porong sisi timur, di Dusun Kluweh, Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo pada Minggu, (3/2/2019) sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu ia memarkir kendaraannya, Yamaha Mio bernopol W-5454-SA di Jembatan Arteri dan langsung menceburkan diri ke Sungai Porong. (ptr/ono)