Probolinggo (wartabromo.com) – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) berencana menerapkan sistem tiket elektronik untuk pendakian Pegunungan Argopuro. Rencananya, kebijakan itu akan mulai diberlakukan per 1 April 2019 mendatang.
Kasi Konservasi Wilayah VI Probolinggo Mamat Ruhimat mengatakan, sistem tiket elektronik itu untuk 2 jenis pendakian. Pertama, untuk pendakian Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang atau Gunung Argopuro setinggi 3.088 mdpl. Jenis kedua adalah pendakian via 2 jalur pendakian resmi, yakni Pos Baderan, Kecamatan Sumber Malang, Kabupaten Situbondo dan Pos Bremi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
“Saat ini masih sosialisasi. Nantinya, sistem pembelian tiket akan dilakukan secara daring (online) melalui aplikasi Ijen Blue Fire yang dapat diunduh di Android PlayStore,” terang Mamat, Minggu (27/1/2019).
Rencana penerapan tiket online itu, menurut Mamat sebagai upaya efisiensi dan transparansi instansinya. Pasalnya, sistem ini akan memangkas jumlah anggaran cetak blangko/tiket kertas. Selain itu juga mempercepat penyetoran ke kas negara. “Hari itu transaksi, paling lama keesokannya sudah masuk ke rekening bendahara,” katanya.
Alasan lainnya adalah mempermudah para pendaki. Sehingga tidak diribetkan persoalan tiket di lokasi saat akan menjadi jalur sepanjang 63 kilometer itu. “Yakni kemudahan bagi pengunjung. Supaya pengunjung dari luar kota atau luar negeri bisa merencanakan perjalanan dengan baik dan sempurna,” kata Mamat.
Meski mempunyai trek yang sangat panjang, pendakian di “Pegunungan Yang” atau Argopuro sangat disenangi pendaki. Bentang alam seperti sabana, rawa, danau dan tumbuhannnya sangat eksotik. Ditambah dengan aneka satwa liar endemik Argopuro yang sesekali dijumpai pendaki, menjadi nilai tambah pendakian di pegunungan yang diapit Gunung Raung dan Gunung Lemongan tersebut. (cho/saw)