Probolinggo (wartabromo.com) – Dalam beberapa hari terakhir, cuaca buruk melanda wilayah Kabupaten Probolinggo, termasuk di kawasan Pegunungan Hyang atau Argopuro. Meski begitu, pihak berwenang tidak menutup sementara jalur pendakian.
Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jember selaku pengelola pegunungan Argopuro, tidak menutup jalur pendakian. Meski dalam beberapa hari terakhir cuaca ekstrem akibat siklon tropis Riley melanda Kabupaten Probolinggo. Sebab, jalur pendakian sepanjang 63 kilometer masih dirasa aman bagi pendaki.
Kasi Konservasi Wilayah VI Probolinggo Mamat Ruhimat, menuturkan penutupan jalur pendakian di gunung berketinggian 3.088 mdpl itu, dilakukan pihaknya pasca cuaca buruk pada Desember 2018 lalu. Mengingat waktu itu, hujan lebat turun di pegunungan yang diapit Gunung Raung dan Gunung Lemongan tersebut.
Kemudian pada 31 Desember, jalur pendakian dibuka kembali untuk umum. Baik melalui dua pintu masuk pendakian, yakni di Pos Pendakian Desa Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo dan Pos Pendakian Desa Baderan Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo.
“Sampai saat ini belum ada penutupan jalur pendakian secara resmi. Pendakian masih boleh dilakukan,” ujarnya melalui sambungan selulernya, Sabtu (26/1/2019).
Menurut Arifin, salah satu petugas pos Bermi, saat ini cuaca di kawasan Gunung Argapuro cuku bersahabat. Berbeda kondisinya pada 2 hari terakhir. Dimana hujan dengan intensitas tinggi, dan badai yang disertai kabut tebal melanda kawasan yang menjadi favorit pecinta alam tersebut. Sehingga sangat riskan jika area pecinta alam dibiarkan tetap melakukan pendakian.
“Dua hari ini sudah normal cuacanya,” tuturnya.
Petugas pos, baik di Bermi dan Baderan, menurutnya saling berkoordinasi terkait cuaca terkini. Begitu juga jika ada pendaki yang melakukan pendakian.
“Untuk jumlahnya sendiri kami belum tahu pasti. Namun, jika ditemukan ada pendaki yang tersesat, petugas siap untuk mengevakuasinya,” tandas Arifin. (cho/saw)