Probolinggo (wartabromo.com) – Petugas gabungan dari Polresta Probolinggo, Bawaslu dan KPU, menyisir sejumlah perusahaan jasa pengiriman yang ada di Kota Probolinggo, Sabtu (26/1/2019). Penyisiran dilakukan untuk mencegah peredaran Tabloid Indonesia Barokah yang diduga merugikan salah satu Capres-Cawapres.
Dihawatirkan menimbulkan konflik antar masyarakat, Tabloid Indonesia Barokah ditelusuri peredarannya di Kota Probolinggo. Petugas gabungan ini, mengunjungi sejumlah kantor jasa pengiriman. Seperti JNE, Kalog Express, serta Pos Indonesia Probolinggo.
“Kami bukan menyita tabloid tersebut, hanya menahan penyebarannya saja untuk menjaga dan menanggulangi hal yang tidak diinginkan di tengah masyarakat. Sebab tabloid itu, berpotensi meresahkan masyarakat di tengah dinamika politik yang terjadi saat ini,” kata AKBP Alfian Nurrizal, Kapolresta Probolinggo.
Dari sejumlah tempat itu, petugas hanya menemukan Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos Probolinggo. Di perusahan plat merah itu, ada 1.188 paket yang saat ini tersimpan dan belum dikirim oleh Kantor Pos Probolinggo. Setiap paket tersebut berisi 3 eksemplar, sehingga total 3.564 eksemplar.
Menurut Kepala Kantor Pos Probolinggo Roni Parindra, paket itu diterima pihaknya pada Sabtu (19/1/2019). Paket yang diterima sebanyak 1.782. Dalam 5 hari, pihak Kantor Pos sudah mengirimkan sekitar 1/3 dari paket yang diterima. Baik kepada pelanggan yang beralamat di Kabupaten maupun Kota Probolinggo.
Kemudian pada Jumat (25/1/2019), pihak Pos menghentikan pengiriman. Sisa paket yang belum terkirim oleh kantor pos di kecamatan, kemudian ditarik ke Kantor Pos Probolinggo. “Kami hentikan pengirimannya atas petunjuk dari pihak kepolisian, hingga kini paket yang tersisa ada disini,” kata Roni. (fng/saw)