Muak Bau Limbah, Warga Beji Demo 4 Pabrik

6055

Beji (wartabromo.com) – Sekitar 500 massa turun ke jalan untuk berdemo di depan kompleks pabrik di Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Warga muak karena desanya tercemar limbah dari empat pabrik tersebut.

Nur Salim, Koordinator aksi mengatakan, bau menyengat berasal dari limbah pabrik yang mengalir langsung ke sungai Wrati, sudah lama dikeluhkan warga. Desa terdampak limbah pabrik terparah, menurut Salim yakni Desa Cangkringmalang, Wonokoyo, dan Gunung Gangsir. Mereka pun akhirnya geram dan mengumpulkan massa aksi untuk turun ke jalan.

“Perusahaan-perusahaan ini ngawur, tidak punya etika ke warga, kami minta 30 hari untuk selesaikan masalah ini,” ujarnya, Senin (7/1/2019).

Demo di 4 Pabrik di Beji. (Foto : Ardiana Putri)

Kemarahan tampak dari raut muka para pendemo. Mereka berorasi di depan PT Mega Marine Pride, PT Universal Jasa Kemas, PT Wonokoyo Jaya Corporindo, dan PT Marine Cipta Agung. Pendemo ini mendatangi keempat pabrik yang letaknya berdekatan ini.

Mereka berteriak, meminta pihak manajemen dari masing-masing pabrik untuk keluar dan menanggapi tuntutan warga. Spanduk berupa kain putih sepanjang 500 meter pun dibentangkan dalam aksi ini. Massa membubuhkan tandatangan dan luapan emosi berupa kalimat-kalimat sarkas, menyindir pemerintah dan korporat.

Baca Juga : Warga Duga Ada Kejanggalan dalam Penanganan Limbah Pabrik di Beji

Selain menuntut pihak perusahaan untuk segera menuntaskan masalah limbah pabrik, pendemo juga menuntut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan untuk turun dari jabatannya.

“Kamu itu orang dinas yang ngurusi limbah, kenapa tidak becus,” imbuhnya.

Warga yang geram dengan masalah yang mereka rasakan bertahun-tahun ini berharap agar pemerintah segera turun tangan menangani kasus ini. Belum ada konfirmasi dari pihak pabrik hingga pemerintah atas demo tersebut. (ptr/may)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.