Lumajang (wartabromo.com) – Awal Tahun, pencuri sapi sasar Desa Kudus, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Polisi pun geram hingga memastikan segera tuntaskan penyelesaian kasus pencurian hewan ternak, terutama di wilayah utara Lumajang ini.
Kapolres Lumajang, AKBP Arsal Sahban mengatakan, pemilik sapi berinisial PK ini mengaku kandanganya dibobol kawanan maling sapi pada hari pertama tahun 2019. Ia pun meminta Kapolsek di Lumajang turun langsung ke daerahnya untuk mengatasi permasalahan ini.
“Tadi saya langsung ke korban yang kehilangan sapi. Momentum untuk menyelesaikan masalah secara komprehensif,” ujar Arsal, Rabu (2/1/2019) malam.
Selain itu, Arsal mencatat, selama 3 bulan terakhir, ada 36 kasus pencurian sapi di wilayah Lumajang.
“Sempat saya datakan pencurian sapi dari tanggal 1 Oktober sampai 10 Desember, ada 36 pencurian sapi. Tapi yang dilaporkan tidak sampai separuhnya,” tambahnya.
Warga rata-rata tidak mau melaporkan kasus ini ke polisi karena merasa tidak ada hasil. Mereka hanya bisa pasrah jika kawanan maling sapi sudah membobol kandangnya.
“Pencurian sapi sedikit (yang dilaporkan, red). Umumnya mereka tidak mau lapor polisi dengan beberapa pertimbangan. Diantaranya, lapor polisi maka sapi tidak akan kembali karena biasanya ada istilah tebusan, kalau lapor polisi maka mereka akan diintimidasi, lapor polisi percuma, tidak akan ketemu juga,” jelas Arsal kemudian.
Arsal pun kemudian meminta warga untuk membentuk Satgas keamanan Desa. Rencana ini pun segera dieksekusi karena menurut Arsal terbukti efektif untuk menekan kriminalitas di desa-desa rawan maling.
“Saya inisiasi supaya dibentuk satgas keamanan desa. Satgas ini sudah terbentuk di Desa Sukosari -Jatiroto. Desa itu yang dulu kejadian 3-4 begal per minggu dan curi sapi marak. Sekarang aman sekali,” pungkasnya. (may/ono)