Cerita Keluarga Korban Tsunami asal Beji, Selamat dari Maut di Tanjung Lesung

2964
“Keluarga sudah ikhlas, semua sudah ada catatannya. Kami ikhlas.”

Laporan : M. Rozikin 

TSUNAMI yang terjadi di Selat Sunda Banten, menelan banyak korban jiwa. Salah satunya, Ninil Ukhita Anggra Wardani, warga asal Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.

Asyari, ayah kandung korban bercerita tentang pengalaman anak, menantu beserta kedua cucunya saat itu. Mewakili Ahmad Diyak Kaukabi, menantu sekaligus suami Ninil yang belum bisa bicara banyak karena masih syok ditambah juga Ia mendapatkan beberapa luka di tubuhnya.

Saat itu, PLN tempat anaknya bekerja sedang mengadakan acara Family Gathering. Ninil pun membawa serta suami dan kedua anaknya pada acara yang di gelar di Tanjung Lesung itu.

“Anak saya sudah lama pindah ke Cinere. Terus ada acara gathering, ikut semua kesana (Tanjung Lesung, red),” ujarnya, Senin (24/12/2018).

Kemudian, pada Sabtu (22/12/2018) malam, saat kegiatan berlangsung meriah, tiba-tiba air laut yang saat itu pasang menerjang tempat kegiatan tersebut. Nahas, Ninil langsung terbawa terjangan air yang begitu dahsyat. Sementara kedua cucunya beserta suami Ninil selamat dari peristiwa tersebut.

Asyari mengatakan, jika saat itu cucu keduanya bernama Farna Arfa Fahira yang masih duduk di kelas dua SD, tetutupi karpet panggung. Ia pun berhasil selamat karena karpet tersebut. Sedangkan cucu pertama atau anak pertama Ninil yang bernama Ahmad Khowarizmi, kelas 4 SD itu, berada di atas gitar milik salah satu personel band Seventeen. Alat musik itu ia gunakan sebagai pelampung, dan menyelamatkan Ahmad dari maut.

Sementara menantunya, atau suami Ninil, berpegangan pada besi yang berada dilokasi kejadian.

Ia melanjutkan, jasad Ninil yang tidak selamat, baru ditemukan pada hari Minggu (23/12/2018), tak jauh dari lokasi family gathering tersebut.

“Saya serta keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Ninil,” imbuhnya.

Asyari pun terkenang pertemuannya bersama Ninil, seminggu sebelumnya. Anak semata wayangnya itu membelikan handphone untuknya. Saat itu juga Ninil memberikan password handphone dengan angka “2212”.

“Saya dibelikan HP dan dikasih password yang berangka 2212. Persis kejadian (tsunami, red). Saya gak ada firasat apapun kepada anak saya,” terangnya.

Meski begitu, Ia menekankan lagi jika pihak keluarga sudah ikhlas akan kejadian ini. Menurutnya, ini sudah merupakan takdir dari yang Maha Kuasa.

“Keluarga sudah ikhlas, semua sudah ada catatannya. Kami ikhlas,” pungkasnya. (*)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.