Probolinggo (wartabromo.com) – Penanganan jembatan darurat pada ruas jalan Krajan – Kebun teh di Dusun Lawang Kedaton, menjadi salah prioritas utama dalam penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Sebab jembatan yang roboh itu, merupakan akses satu-satunya warga sekitar.
Sukarelawan, warga, TNI dan Instansi terkait, terus berkonsentrasi menyelesaikan pembangunan jembatan baru. Kontruksi yang dibutuhkan untuk pasangan jembatan besi “H” dari Pemkab Probolinggo dikerjakan secara gotong – royong. Sehingga dalam sehari, yakni Rabu (19/12/2018) pekerjaan tersebut telah rampung 30%.
“Material besi H yang dibutuhkan sudah berada di lokasi, oleh karena itu pembuatan tembok penahan untuk pasangan jembatan besi akan kami upayakan secepatnya agar rampung dalam tiga hari ke depan,” jelas Mayor Arh Ciptadi, selaku Komandan Poskotis Bencana Alam Andung Biru, Kamis (20/21/2018).
Kegiatan pendukung lain yang tidak kalah penting juga terus berlangsung, pembuatan bronjong, berfungsi sebagai penguat dibawah jembatan yang putus untuk persiapan pemasangan jembatan darurat terus dilakukan.
“Alat berat ekscavator tetap beroperasi melakukan pengerukan batu dan endapan tanah sebagai upaya untuk normalisasi sungai khususnya di seputar jembatan putus. Karena di lokasi ini, sungai mengalami pendangkalan yang cukup signifikan,” tandas Ciptadi.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, mengemukakan bahwa, berdasarkan hasil rakor khusus Sekda Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu, selain jembatan penghubung ruas jalan Krajan – Kebun teh Desa Andung Biru, ada 5 jembatan yang tersebar di dua desa lainnya dan sama-sama terdampak bencana ini.
“Enam titik jembatan yang sedang kita upayakan penanganannya ini memanfaatkan anggaran penanganan jembatan darurat dari dana TT (tak terduga) APBD Kabupaten Probolinggo Tahun 2018,” terangnya. (cho/saw)