Tosari (wartabromo.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pasuruan menggelar sosialisasi akbar tentang pemberantasan barang kena cukai ilegal, Sabtu (8/12/2018). Kegiatan ini sukses digelar bahkan kental dengan nuansa khas budaya Tengger.
Warga dan peserta yang menyemut di rest area Tosari ini, terlihat asyik menikmati kesenian tradisional. Diantaranya Reog Tengger, tari Remo dan juga tari Pendet khas Bali.
Para riders dari beberapa komunitas motor se-Jawa Timur turut memeriahkan acara ini. Ratusan motor tour berangkat dari pendopo kabupaten Pasuruan dan tiba di rest area Tosari sekitar pukul 12.45. Sebelumnya, mereka juga sempat singgah di Kecamatan Puspo untuk beristirahat dan memanjakan mata di jalur Penanjakan Gunung Bromo.
“Dengan sosialisasi pemberantasan barang kena cukai ilegal ini, diharapkan masyarakat dapat sadar terhadap pentingnya barang yang terkena cukai ilegal, seperti rokok ilegal sebaiknya jangan diedarkan dan dikonsumsi,” Kepala Dinas Pol PP, Yudha Triwidya Sasongko.
Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dipilih sebagai lokasi sosialisasi, bukannya tanpa alasan. Yudha mengatakan, sengaja memilih Tosari untuk mengenalkan potensi daerah ini khususnya kepada para riders yang datang dari luar kota yang mengikuti acara ini.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf yang juga hadir dalam acara ini mengungkapkan, Kabupaten Pasuruan merupakan penyumbang Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCT) tertinggi di Indonesia.
“Dana DBHCT Kabupaten Pasuruan bahkan mencapai 30 Triliun, ini cukup tinggi,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Bupati Pasuruan yang akrab disapa Gus Irsyad ini juga mengajak, agar masyarakat turut aktif mendukung program pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kabupaten Pasuruan.
Selain para komunitas motor, kegiatan ini juga kompak dihadiri oleh 24 kecamatan se-kabupaten Pasuruan dan juga 8 kades se Tosari. (ptr/**)