Probolinggo (wartabromo.com) – Cakupan Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri di Kota Probolinggo rendah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo menyebut ada 3 hal yang membuat capaian itu luput.
Tiga hal itu terangkum dalam pernyataan tertulis Dinkes Kota Probolinggo. Pertama adalah jadwal yang mundur di putaran 3 imunisasi, yang seharusnya berakhir di bulan Desember 2018. Kedua, masih ada 2 puskesmas yang masih mau melaksanakan ORI Difteri di bulan Januari 2019. Yang ketiga adalah adanya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang mengkhawatirkan petugas.
Karena jarak interval putaran 2 ke putaran 3 yang berdekatan. Sehingga jadwal pelaksanaannya diundur sampai dengan bulan Januari 2019.
“Kami akan usahakan untuk penanggulan capaian itu, semoga Kota Probolinggo bisa mencapainya,” tulis Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Probolinggo, Joestiningsih, ketika dihubungi melalui selulernya, Jumat (7/12/2018).
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Kota Probolinggo terancam mengalami KLB Difteri 4 tahun mendatang. Pasalnya, dalam 3 pelaksanaan imunisasi difteri, Kota Mangga ini berada di urutan terbawah dari 38 kota/kabupaten di Jawa Timur.
Hingga 6 Desember, cakupan imunisasi difteri di seluruh Jawa Timur sudah mencapai 76,35%. Kota Blitar berada diurutan teratas dengan cakupan 82,92%. Diikuti Kota Mojokerto dengan 81,18%. Sementara cakupan imunisasi difteri paling buruk diperoleh Kota Probolinggo yang baru menyentuh angka 37,82%. (fng/saw)