Pasuruan (wartabromo.com) – Kemendagri tegaskan bakal terus menertibkan keberadaan organisasi kemasyarakatan (ormas) radikal, perongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tingkatkan komunikasi ke Pondok Pesantren (Ponpes) hingga sosialisasi meluruskan fungsi utama ormas, jadi satu pilihan upayanya.
Direktur Ormas, Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Lutfi TMA mengungkapkan, saat ini hampir 400 ribu ormas tersebar di Nusantara. Sehingga keberadaan ormas dipandang strategis, utamanya turut dalam pelibatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan potensi itulah, Lutfi memastikan pihaknya tak akan berhenti memberikan penguatan terhadap ormas-ormas yang saat ini sudah dicatatnya.
“Kami terus hadir memberikan pembinaan dan penguatan terhadap ormas-ormas,” tandas Lutfi dakan Sosialisasi Undang-undang Ormas di Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Selasa (27/11/2018).
Upaya Kemendagri di Ponpes kali ini sepertinya menjadi satu hal catatan pokok. Bak pepatah “sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”, selain memperkuat posisi ormas, Kemendagri juga pertajam upaya komunikasi dengan Ponpes.
Keberadaan ponpes diyakini dapat menekan atau sebagai filter maraknya keberadaan ormas radikal, yang kerap bergeliat yang kemudian dianggap mengancam keutuhan NKRI.
“Kalau dulu berjuang demi kemerdekaan bangsa. Sekarang ormas harus berjuang (fungsi utama) membantu menyejahterakan masyarakat. NKRI sudah final. Kalau ada yang radikal, atau menyalahi undang-undang ya harus ditindak tegas,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), KH Zaini Ahmad, menjawab ajakan Kemendagri, pihaknya menyatakan diri membantu pemerintah, menyejahterakan rakyat.
“Tapi, IPI akan tetap memberikan kritik pada pemerintah jika kebijakannya tak memihak pada rakyat. Santri dan kiai pesantren sudah pasti akan ikut mempertahankan NKRI,” tandasnya.
Disusulkan Wakil Bupati Pasuruan Mujib Imron menegaskan rasa kebangsaan Ikatan Pesantren Indonesia sebagai ormas, sudah tidak perlu diragukan. Ormas yang diisi kyai dan santri ini dikatakannya, akan menjaga keutuhan negara.
“Kyai dan santri, pasti menjaga NKRI,” singkat Gus Mujib, panggilan akrab Wakil Bupati Pasuruan. (ono/ono)