Probolinggo (wartabromo.com) – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo mengalokasikan Rp 975 juta untuk program Ojek Pelajar di seluruh pelosok. Anggaran tersebut akan diserap 11 bulan atau selama efektif sekolah.
Kepala Dispendik, Dewi Korina, mengungkapkan kegiatan ini berawal dari antusias pelajar yang berada di pelosok desa di seluruh kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Sehingga menelorkan 2 program untuk mendukung pendidikan itu.
“Kita punya dua program untuk pendidikan ini. Pertama ada siswa daerah sulit. Tapi siswanya banyak. Nah yang begini ini kita layani sekolah jarak jauh. Kedua mungkin ada siswa sedikit tapi jauh. Nah ini kita buka ojek pelajar dengan beberapa kriteria,” katanya.
Pemkab Probolinggo sudah mengalokasikan anggaran sedikitnya Rp 975 juta untuk kebutuhan ojek setahun. Per bulan, setiap siswa akan mendapat dana subsidi sebesar Rp 350 ribu. Dengan anggaran itu, Dispendik menargetkan ada 200 siswa SD dan 200 untuk SMP sebagai penerimanya. Mereka sebelumnya sudah disurvei dan sesuai dengan persyaratan.
“By name dan by Address sudah ada. Data sudah mulai masuk. Insyaallah awal 2019 bisa efektif,” kata Dewi.
Kendati begitu, driver Ojek diprioritaskan dari kalangan keluarga siswa. Salah satu alasannya, selain karena untuk peningkatan ekonomi keluarga juga untuk ikut mendukung dan mengawasi anak bersekolah.
“Dispendik nantinya akan meminta pada keluarga sendiri yang akan mengantar pelajar tersebut ke sekolah. Bisa kakaknya bisa bisa pamannya sehingga bisa menambah penghasilan keluarga juga. Tetapi yang penting anak bisa sampai di sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, terkait pengawasan, nantinya akan ada presensi yang menjadi tolak ukur dalam keefektifan program tersebut.
“Meski merekrut keluarga tapi yang terpenting juga keamanan. Selama libur tidak dihitung makanya 11 bulan untuk kita bayar,” tandas mantan kepala Bappeda ini. (cho/saw)