Probolinggo (wartabromo.com) – PT. Federal International Finance (FIF) cabang Probolinggo, menyebut wasit pencak silat, Dian Meirina nunggak cicilan motor 3 bulan. Padahal, tunggakan diakui telah lunas, sehingga dinilai, sepatutnya tak ada penarikan motor.
“Memang ada tunggakan pembayaran selama 3 bulan. Namun, tunggakan itu bukan di kami, melainkan di Malang. Kami sendiri tidak tahu, mengapa unit itu disini. Tentunya, sesuai prosedur, maka penarikan unit (sepeda motor, red) yang menunggak diarahkan ke kantor terdekat. Jadi kami hanya ketempatan saja,” kata Eko Satyo, selaku Recovery Seasonery FIF Cabang Probolinggo, Jumat malam (16/11/2018).
Eko mengatakan kasus itu sudah selesai seiring kesanggupan dari kreditur untuk membayar tunggakannya. Bahkan sepeda motor Honda Beat dengan N-2485-AAQ, sudah ada di tangan Dian Meirina. “Tadi rekan-rekan pesilat mengklarifikasi seperti apa kebenarannya. Kasusnya sudah selesai, unit sudah ditangan yang bersangkutan dan tidak disimpan disini,” jelas Eko.
Sementara itu, Dian Meirina mengaku masih syok dengan peristiwa yang menimpanya. Sebab saat berkendara dalam kecepatan diatas 60 km, ia tiba-tiba dipepet dan dicegat oleh 3 orang pria bertubuh kekar. Ketiganya menggunakan 2 motor dan langsung menghentikan laju kendaraannya. Saat dihentikan itu, wasit-juri pencak silat ini, sempat menanyakan alasan pencegatan.
“Saya sudah menjelaskan kepada mereka bahwa cicilannya lunas. Namun mereka tidak percaya, sehingga saya telepon pimpinan FIF yang di Malang dan memberikan telepon itu ke mereka. Oleh yang dari Malang suruh dilepas, namun, tidak digubris,” tutur Dian.
Akibat upaya paksa itu, Dian urung memimpin pertandingan silat dalam ajang Porkab yang berlangsung hari ini. Hal itu memantik rasa solidaritas, sehingga para pesilat yang tergabung dalam IPSI Kabupaten Probolinggo, melurug kantor FIF. (cho/saw)