Probolinggo (wartabromo.com) – Hati-hati saat meninggalkan rumah saat kompor gas menyala, jika tak ingin mengalami nasib seperti pasangan suami-istri (pasutri) Siti Amriya (31) dan Syaifuddin (36). Rumahnya terbakar gara-gara kompor gas bocor, hingga Siti Amriya mengalami luka bakar.
Informasi yang didapat wartabromo.com, kebakaran rumah di Dusun Krajan RT 4/ RW 2, Desa Plampang, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo itu, terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, Amriya sedang memasak pentol di dapur rumah, semi permanen itu. Pentol ini merupakan dagangannya sehari-hari.
Karena bawang prei (pring) di dapurnya habis, Amriya kemudian keluar rumah untuk membelinya di warung tak jauh dari rumahnya. Saat kembali ke rumahnya, Amriya mendapati api berkobar di dapur. Meski begitu, ia nekat masuk ke dapur untuk mematikan api. “Saya masuk ke dapur meski ada api. Sebab, saya mau melepas regulator gas elpiji. Khawatir nanti meledak dan buat rumah tetangga juga ikut terbakar,” tutur Amriya.
Namun upaya itu malah membuat api menyambar tubuh Amriya. Beruntung tetangganya sigap menolong Amriya. Warga juga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Kobaran api itu, juga merembet ke rumah samping kanan-kiri dan belakang rumah korban, meski tak membakar keseluruhan rumah tetangga. Tak lama, 2 unit mobil Damkar milik Pemkab dan PJB unit 9 tiba, datang kemudian melakukan penyiraman.
“Yang kami khawatirkan kebakaran itu takut merembet ke rumah tetangga lainnya. Sebab jaraknya sangat padat. Beruntung dapat segera diatasi oleh anggota,” kata Kasi Damkar Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Su’ud.
Akibat kebakaran itu, korban diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 300 juta. Sementara Amriya dilarikan ke Puskesmas Paiton. Namun karena mengalami luka bakar tingkat 2 (5%), ia kemudian dirujuk ke RSUD. Waluyo Jati Kraksaan. “Dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Camat Paiton, M. Yasin. (cho/saw)