Rejoso (wartabromo.com) – Ratusan warga Desa Sadengrejo kembali bermusyawarah dengan DPRD Kabupaten Pasuruan, pihak Jasa Marga dan PT PP, Senin (5/11/2018). Musyawarah yang dilakukan di Balai Desa Sadengrejo ini membahas kelanjutan tuntutan warga terkait permasalahan proyek tol Gempas Seksi 3.
“Saat ini kami bermusyawarah lagi dengan Dewan, Jasa Marga serta PT PP,” ungkap Hudan Dardiri, perwakilan warga.
Hudan mengatakan, ada beberapa tuntutan yang sebelumnya di minta warga dalam proyek tersebut. Diantaranya, desain overpass yang sudah hampir rampung dirasa memberatkan warga, terutama bagi pedagang makanan keliling, tukang becak dan pengusaha mebel yang masih menggunakan kendaraan becak untuk mengangkut furniture.
Selain itu, banyaknya debu, rumah warga retak selama proyek dan kerap kali banjir pada musim penghujan juga turut disinggung oleh warga.
Komisi 3 DPRD Kabupaten Pasuruan yang bertindak sebagai penengah, menyampaikan hasil konsultasi dengan pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Hasilnya, tol Gempas seksi 3 masih akan tetap menerapkan desain overpass, namun akan ditambah underpass sesuai dengan permintaan warga.
Dalam musyawarah ini, warga juga menyampaikan supaya desain underpass yang dibangun pelaksana proyek nantinya tak membahayakan warga setempat. Selain itu warga juga meminta kamera pengawas dan juga penerangan lebih, agar jalan aman.
Sebelumnya, Rabu (31/10/2018) ratusan warga melakukan unjuk rasa di kantor Pemkab Pasuruan untuk protes proyek jalan tol. Saat itu, dewan menampung aspirasi warga. Selanjutnya, Kamis, dewan langsung terbang ke Jakarta untuk berkonsultasi dengan BPJT yang juga diikuti oleh perwakilan Jasa Marga dan PT PP. (trp/may)