Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan catat 25 kasus HIV/AIDS. Jumlah itu mengalami kenaikan tren dari tahun 2017.
Shierly Marlena, Plt Kepala Dinkes Kota Pasuruan menuturkan, jumlah itu terangkum dalam catatan mulai Januari hingga Oktober 2018.
“Tahun ini sudah tercatat sebanyak 25 kasus HIV/AIDS,” ungkap Shierly, Jumat (2/11/2018).
Sekedar diketahui, pada tahun 2017, tercatat 39 kasus HIV/AIDS di Kota Pasuruan.
Sementara Suchufi, pengelola program HIV/AIDS, ketika ditemui di kantor Dinkes Kota Pasuruan, mengungkapkan hal mengejutkan. Dari tinjauannya, angka penderita HIV/AIDS, justru mengalami tren meningkat.
“Jika dilihat tren-nya, dari tahun sebelumnya, angka itu mengalami kenaikan,” ujar Suchufi.
Hal itu terlihat dari data dalam periode yang sama, per bulan Oktober di tahun 2017, Dinkes mencatat, terdapat 20 kasus HIV/AIDS. Sedangkan di tahun 2018, sampai Oktober 2018, sudah ada 25 kasus.
Dijelaskan kemudian, ada beberapa faktor yang memicu penyebaran HIV/AIDS di Kota Pasuruan. Diantaranya, heteroseksual, homoseksual dan prenatal. Heteroseksual menjadi penyebab terbesar penyebaran HIV/AIDS.
Heteroseksual atau yang biasa disebut hubungun seks lawan jenis bisa menjadi pemicu penyebaran HIV/AIDS. Hal itu terjadi ketika penderita HIV/AIDS tak mengetahui kondisinya yang terjangkit HIV, kemudian berhubungan seks bersama lawan jenis. Hal itu juga berlaku pada kasus homoseksual.
Sedangkan pada kasus prenatal, berpotensi pada penularan ibu ke anak yang dikandungnya. Pada kasus ini, sang jabang bayi harus dilahirkan di Rumah Sakit untuk meminimalisir penyebaran virus lebih luas lagi. (trl/ono)