Pasuruan (wartabromo.com)- Keinginan ribuan warga berpenghasilan rendah di Kota Pasuruan-Probolinggo untuk bisa menikmati gas bumi tinggal selangkah lagi bakal terwujud. Saat ini, proses pembangunan jaringan gas (jargas) yang dijadwalkan rampung pada akhir Desember mendatang itu sudah mencapai 70 persen.
Hidayat, selaku Contruction Area Superintendent mengatakan, jika tidak ada halangan, proyek yang dimulai pada bulan Mei itu selesai pada akhir Desember mendatang. “Sebelum akhir tahun kami targetkan sudah selesai. Dengan begitu, serah terima proyek bisa dilakukan Januari,” katanya.
Hidayat sendiri belum bisa memastikan kapan aliran gas sudah bisa dinikmati. Namun, biasanya tidak memakan waktu lama sejak proyek tersebut diserahterimakan ke PGN, selaku pengelola. “Itu nanti dari Dirjen Migas yang mengatur jadwalnya,” katanya.
Proyek pembangunan jargas ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional dalam rangka menciptakan diversifikasi energi. Pengerjaan proyek yang secara nasional menelan anggaran sekitar Rp 889 miliar itu, diharapkan makin mendekatkan publik kepada alternatif energi yang lebih baik, efisien dan juga ramah lingkungan.
Untuk Pasuruan dan Probolinggo, proyek diperuntukkan bagi 11.339 rumah berkategori keluarga berpenghasilan rendah. Rinciannya, Kota Pasuruan sebanyak 6.314 sambunagn, Kota Probolinggo, 5.025 sambungan. Total keseluruhan secara nasional, adalah 78.314 sambungan yang tersebar di 16 kabupaten-kota di Indonesia.
Selain Pasuruan dan Probolinggo, 14 kabupaten-kota lain adalah Kota Lhokseumawe, 2.000 SR; Kota Medan, 5.000 SR; Kabupaten Deli Serdang, 5.000 SR. Kemudian, Kabupaten Musi Rawas dengan 5.167 SR; Kota Prabumulih, 6.000 SR; Kota Palembang, 4.315 SR; Kabupaten Serang, 5.043 SR. Lalu, Kabupaten Bogor, 5.201 SR; Kota Cirebon, 3.503 SR; Kabupaten Sidoarjo, 7.093 SR; Kota Bontang, 5.000 SR; Kota Balikpapan, 5.000 SR; Kabupaten Penajam Paser Utara, 4.002 SR; dan Kota Tarakan 5.859 SR.
Untuk melaksanakan proyek ini, Kementerian ESDM telah menunjuk dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Pertamina Persero dan PT. PGN, Tbk sebagai pelaksana proyek. Sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 267 K/10/MEM/2018 dan Kepmen ESDM Nomor 268 K/10/MEM/2018, tertanggal 25 Januari 2018.
Hidayat mengatakan, program ini merupakan bagian dari usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Karena itu, program ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis. “Masyarakat nanti tinggal membayar sesuai dengan jumlah gas yang digunakan atau yang dipakai,” jelasnya.
Agung Kuswardono, kepala Pelaksana Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Dirjen Migas Kementerian ESDM mengatakan, ada banyak keuntungan yang didapat dari penggunaan gas bumi ini. Bahkan, dibanding gas kemasan seperti elpiji misalnya, penghematan bisa dilakukan hingga 25-30 persen. Begitu juga soal keamanan. Menggunakan gas bumi, dikatakannya, lebih aman.
“Tekanan gas pipa ini lebih rendah. Untuk elpiji, tekananannya sekitar delapan bar. Sedangkan gas bumi ini, hanya dua bar. Karena tekanan yang rendah itu pula, ketika terjadi kebocoran, akan langsung menguap ke udara sehingga risiko terjadinya ledakan cukup kecil,” jelasnya saat sosialisasi di Kota Pasuruan, sekitar Maret, lalu.
Dijelaskan Agung, pembangunan jaringan gas bumi ini merupakan program prioritas pemerintah dalam rangka diversifikasi energi, pengurangan subsidi, serta penyediaan energi yang bersih dan murah.
“Pemerintah membangun jaringan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga, karena badan usaha belum banyak yang tertarik. Di masa mendatang, kita harapkan dapat berperan serta dalam mewujudkan kota gas,” bebernya.
Khusus wilayah Jawa Timur, jumlah pelanggan yang sudah dialiri gas bumi termasuk yang paling banyak secara nasional. Totalnya mencapai 53.956 pelanggan. Rinciannya, Surabaya sebanyak 42.699 pelanggan. Terdiri dari 42.351 pelanggan rumah tangga, 132 pelanggan kecil, serta 216 pelanggan komersiil.
Untuk wilayah Sidoarjo, jumlah pelanggan mencapai 10.784. Dengan rincian, 10.570 adalah pelanggan rumah tangga, 15 pelanggan komersiil, dan 199 pelanggan industri. Sedangkan di wilayah Pasuruan, jumlah pelanggan mencapai 473 titik. Rinciannya, 364 adalah pelanggan rumah tangga, 2 pelanggan kecil, dan 107 pelanggan industri.
Di sisi lain, pelaksanaan proyek jargas saat ini dipastikan akan menambah jumlah rumah tangga yang menggunakan energi gas bumi. Saat ini, tercatat sudah ada 447 warga yang tercatat sebagai pelanggan rumah tangga gas bumi yang disalurkan melalui jaringan PGN. Angka itu belum termasuk jumlah pelanggan industri yang mencapai 100 lebih.
“Artinya, kalau ini sudah selesai, paling tidak nanti ada tambahan pelanggan enam ribu lebih. Sebelumnya kan sudah ada di Kota dan sebagian kecil di Kabupaten,” jelas Agus Mustofa, Sales Area Head PGN Agus Mustofa.
Senada dengan Agung, Agus mengatakan, ada banyak keuntungan dari penggunaan gas bumi ini. Selain harganya yang lebih murah dengan tingkat efisiensi mencapai 30 persen, gas bumi juga dinilai lebih aman dan ramah lingkungan. Alasannya, berat jenis gas bumi yang jauh di bawah berat jenis udara akan segera hilang terbawa angin. (asd/asd)