Pasuruan (wartabromo.com) – Direktur RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan divonis menderita tumor otak sejak 6 bulan lalu. Ia pun menjalani operasi minggu lalu, sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Hal ini diceritakan oleh Ibunda (Alm) dr. Hendra Romadhon, Sulfiana (71) ketika disambangi di rumah duka. Ia mengatakan, Hendra didiagnosa oleh dokter mengidap tumor otak, sejak 6 bulan lalu.
“Hendra itu sudah di rumah sakit 13 hari,” ujar Sulfiana.
Dikatakan, Hendra menjalani operasi setelah sebelumnya sempat menolak saran dokternya untuk cepat melakukan operasi pasca vonis.
Ibundanya pun terus mencoba untuk meyakinkan Hendra beberapa kali, hingga Rabu (17/10/2018), akhirnya dilakukan tindakan operasi.
“Operasi berjalan selama kurang lebih 10 jam. Do’a terus dipanjatkan saudara dan teman-teman selama operasi berlangsung,” tambahnya.
Menurut pengakuan sang Ibu, 2 jam pasca operasi, Hendra siuman dan sempat berbicara. Seluruh anggota tubuh juga normal, tak ada sesuatu terjadi seperti yang dikhawatirkan Hendra sebelumnya.
Bahkan diceritakan, Hendra sempat bersenda gurau dengan kawan-kawan lamanya dari Surabaya.
Namun, Tuhan berkehendak lain. Minggu (28/10/2018), Hendra dinyatakan meninggal sekitar pukul 21.00 WIB, akibat infeksi pasca operasi.
Diketahui kemudian, (alm) Hendra meninggalkan Istri, 3 anak dan Ibunda tercinta di usia 48 tahun.
Ratusan orang turut mengantarkan Hendra ke tempat peristirahatan terahkhirnya di Pemakaman Purut II.
Meninggalnya Hendra mengejutkan berbagai pihak. Tak terkecuali, adik kelas Hendra semasa SMA, Fendy Krisdiyono. Ia mengungkapkan, Hendra tak pernah menunjukkan rasa sakit yang dideritanya.
“Pak Hendra itu gak pernah mengeluh sakit di depan orang lain,” ungkap Fendy.
Selain itu, dr. Hendra dikenal sebagai orang yang sabar, baik dan suka membantu teman atau siapun yang membutuhkan dirinya. (trl/may)