Rembang (wartabromo.com) – Festival Mangga Alpukat (Klonal 21) di Desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan resmi dibuka, Sabtu (27/10/2018). Wakil Bupati Pasuruan kemudian mengajak petani mangga tetap kompak.
Pria yang kerap disapa Gus Mujib mengingatkan kepada para petani mangga untuk menjaga kualitas. Pasalnya, mangga alpukat sudah dikenal luas baik di level nasional maupun internasional.
“Makanya saya pesan, petani harus kompak dan bersatu. Sayang, kalau sudah dikenal luas, tapi petani tidak kompak,” katanya.
Dirinya berpesan agar para petani kompak dan saling mengisi atau tidak saling menjatuhkan alin sama lain dalam usaha mengembangkan usahanya. Buah mangga alpukat yang menjadi viral beberapa tahun belakang bahkan menjadi buah bibir di negara tetangga.
Bahkan rekannya yang berasal dari luar negeri juga turut penasaran dengan mangga khas Kabupaten Pasuruan itu.
“Makan satu makan semua. Jangan sampai tidak kompak, apalagi menjual harga di bawah pasaran. Petani satu dengan lainnya tidak sama menjual mangganya. Ini bahaya dan jangan sampai terjadi,” jelasnya.
Gus Mujib berpesan kepada OPD agar meningkatkan fasilitas, terutama untuk petani di Rembang. Terlebih lagi, potensi yang besar ini akan menjadi salah satu rujukan wisata keluarga yang dapat memetik mangga langsung dari pohon, makan langsung dan dapat dibungkus sebagai buah tangan asli Pasuruan.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan menambahkan, infrastruktur berupa jalan menjadi prioritas di Rembang, sehingga mempermudah petani mangga dalam rangkaian distribusi produknya.
“Kami akan bangun jalan-jalan yang sampai masuk ke lahan pohon mangganya. Kalau jalan besar sudah dibangun dan sudah bagus. Setelah jalan, mungkin akan ada sentra yang di dalamnya akan dilengkapi fasilitas umum seperti musala, kamar mandi dan sejenisnya,” tutupnya. (wil/ono)