Pasuruan (wartabromo.com) – Kopi asal Desa Jatiarjo tembus pasar Internasional. Tak tanggung-tanggung biji kopi yang ditanam di dataran tinggi Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan ini digandrungi oleh negara tetangga, Australia.
Sareh Rudianto, Kepala Desa Jatiarjo mengatakan, jenis kopi robusta dan arabica, tumbuh subur di lahan sebesar 220 hektar di desanya. Lahan tersebut membuahkan berbagai macam merek kopi, diantaranya Kopi Kreweng, Kopi Sumadi, Kopi Ringgit dan Kopi Jaran, yang menjadi produk yang cukup terkenal di pasar.
Nama terakhir, Kopi Tjap Djaran bahkan mampu menembus pasar Internasional. Cita rasa yang kuat dalam kopi ini membuat Kopi Tjap Djaran mampu memikat hati para penikmat kopi baik dari dalam dan luar negeri.
Bahkan, Australia menjadi salah satu negara yang akan berkunjung menuju kampung kopi Desa Jatiarjo dalam waktu dekat ini.
“Kopi Djaran laku di Jakarta harganya Rp 370 ribu per kilonya,” ujarnyan
Kelima kopi asli Pasuruan ini dibawah naungan Kopi Jatiarjo. Sementara untuk penamaannya, diambil dari nama desa penghasil kopi di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Menjamurnya gerai kopi di Indonesia membuat kopi asal Jatiarjo mendapat tempat untuk diolah lebih modern oleh tangan-tangan barista. Pada bulan November mendatang, para petani kopi asal Jatiarjo akan didatangi oleh warga negara tetangga asal Australia. Mereka ingin mengetahui lebih detail tentang pengolahan kopi yang masih tradisional itu.
Dikatakan, para petani kopi merasakan betul dampak dari beberapa event sepeti festival kopi dan yang lainnya. Hal ini untuk mempromosikan kopi asal Jatiarjo, dan membuat tingkat kesejahteraan mereka meningkat.
“Harapan ke depan menyamakan cita rasa dari lima produk itu, lima rasa kopi itu hampir sama cuman cara proses dan panennya yang berbeda. Juga ada bantuan alat mesin berupa rosting. Bentuk edukasi dan ada komitmen bareng dan kebersamaan tentang cita rasa kopi,” tutup Sareh. (wil/may)