Probolinggo (wartabromo.com) – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Bupati Probolinggo mengambil sumpah jabatan PNS di ruang terbuka, yakni di Pantai Duta. Selain mengenalkan obyek wisata, pelantikan di tempat ini dimaksudkan agar PNS lebih peka pada lingkungan.
Sebanyak 123 PNS diambil sumpahnya oleh Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari di Pantai Duta Desa Randu Tatah, Kecamatan Paiton, Jumat (26/10/2018).
“Ini adalah kali pertama Pemerintah Kabupaten melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah di luar pendopo. Ini tentunya mempunyai arti dan filosofi tersendiri,” kata Tantri.
Tantri menuturkan ada 3 target yang ingin dicapai dari kegiatan itu. Pertama yakni PNS yang dilantik bisa merasakan kondisi masyarakat di sekitar tempat mereka bertugas. Sebab hingga saat ini, sektor kesehatan semisal angka kematian ibu dan anak masih tinggi.
Kedua, sebagai ajang promosi wisata yang dikemas dalam Pesona Hati. Sementara yang ketiga adalah mengenalkan potensi wisata bagi PNS, sehingga mereka nantinya juga turut mempromosikan wisata-wista di Kabupaten Probolinggo.
“Pantai Duta ini salah satu destinasi wisata terbaik di Kabupaten Probolinggo. Tentunya saya berharap ada multi efek dari kegiatan. Sehingga ada multi efek bagi pelaku wisata, pokdarwis dan masyarakat di sekitarnya,” ujar Bupati Probolinggo 2 periode ini.
Mereka yang dilantik terdiri dari 114 bidan, yang sebelumnya merupakan pegawai tidak tetap (PTT) dengan SK Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Sisanya adalah penyuluh pertanian yang sebelumnya berstatus Tenaga Harian Lepas -Tenaga Bantu (THL-TB) Penyuluh Pertanian Kementan.
SK bagi ratusan PNS itu, menurut Abdul Halim, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo, sudah keluar sejak Mei lalu. Namun, karena belum diambil sumpahnya, maka gaji selama Mei-Oktober hanya dibayarkan sebesar 80 persen. Dengan diambil sumpahnya sebagai PNS, maka per November gaji mereka utuh dibayarkan oleh pemerintah.
“Kekurangan gajinya akan dirapel dan ditransfer ke rekening mereka masing-masing. Mereka yang dilantik ini, sebelumnya honorer dari kementerian dan provinsi. Saat ini dialihkan dan menjadi tanggung jawab Pemkab Probolinggo,” kata pria asal Kecamatan Kraksaan ini. (saw/saw)