Bangil (wartabromo.com) – Sakeramania mendesak Ketua PSSI, Edy Rahmayadi mundur dari jabatannya, Rabu (24/10/2018). Desakan itu disampaikan langsung di halaman Stadion R. Soedarsono.
Sedikitnya ada empat poin yang disampaikan dalam aksi Sakeramania ini. Pertama, PSSI harus bersih dari mafia bola. Kedua pecat semua petugas inspektur pertandingan dan wasit yang memimpin laga Persibara Banjarnegara melawan Persekabpas di Stadion Soemitro Kolopaking, Selasa 16 Oktober 2018.
Ketiga, meminta dengan tegas Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur dan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pasuruan untuk melayangkan nota protes kepada PSSI. Lalu yang terakhir, Edy Rahmayadi turun dari jabatannya.
“Edy Rahmayadi jabatan ganda prestasi tidak ada,” terang Hendri, Sekjen Sakeramania.
Suporter Persekabpas ini mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi apabila tuntutan mereka tidak digubris.
“Apabila dalam 7×24 jam atau 7 hari, Askab maupun Asprov tidak melayangkan nota protes, kami sepakat 30 ribu orang akan melurug Asprov PSSI Jawa Timur,” tegasnya.
Aksi kembali dilanjutkan dengan konvoi sambil membawa tulisan meminta Ketua PSSI mundur dan bersih dari mafia, menuju Alun-Alun Bangil.
Aksi ini didasari oleh kekalahan tidak wajar Persekabpas di kandang Persibara pada Leg kedua Liga 3 Zona Jawa. Tiga gol tuan rumah menjadi perdebatan, wasit yang memimpin jalannya pertandingan Nurul Safarit asal Garut juga berat sebelah.
Kericuhan tak dapat dihindarkan, pemain Persekabpas beberapa kali melakukan protes memancing penonton dari tribun VIP melempari bench pemain Persekabpas dengan botol dan batu. Manajer Persekabpas, Suryono Pane juga terkena lemparan batu oleh penonton.
Langkah Persekabpas untuk lolos ke babak pendahuluan dua Liga 3 Nasional harus terhenti usai kalah dari Persibara dengan agregat 5-3. (wil/may)