Probolinggo (wartabromo.com) – Dalam rangka memperingati Hari Santri, Ponpes Bani Rancang yang berada di Desa Banjar Sari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, punya tradisi makan bersama, namun dengan cara makan yang cukup unik yakni tradisi polo’an.
Makan bersama yang berbentuk memanjang ini sangat unik dan bermanfaat, pasalnya dengan makan Polo’an, tidak ada perbedaan antar. Semua sama, baik santri dari kalangan menengah keatas maupun menengah kebawah.
Kyai Hasan Muktasym Billah, Pengasuh Ponpes Bani Rancang mengatakan, bahwa hari santri membuktikan bahwa seorang santri itu tidak hanya bisa mengaji dan membaca kitab kuning, namun dalam ilmu intelektualpun santri pasti bisa.
“Santri kini harus maju, karena tidak hanya unggul dalam ilmu Agama, namun santri harus bisa tentang ilmu sosial dan dalam ilmu intelektual. Juga tidak dapat dipungkiri bahwa Kemerdekaan Bangsa Indonesia didalamnya juga ada para ulama’ dan santri,” ujarnya, Senin (22/10/2018) malam.
Hasan Muktasym Billah juga menambahkan, dengan diadakannya makan bersama dalam bentuk nasi polo’an, menjadi pembelajaran para santri untuk bergotong-royong dan bekerja sama, dengan tidak membeda-bedakan suku dan ras.
“Saya harap polo’an ini menjadi suatu pelajaran yang berharga buat para santri bahwa kita semua ini sama, hanya ketaqwaanlah yang membedakannya,” tambahnya.
Sedangkan menurut Mayfirnanda (14), salah satu santri wati mengungkapkan, ia sangat senang dengan tradisi makan bersama nasi polo’an. Ia dapat berbagi satu dengan yang lain dan sebagai pelajaran untuk saling tololng-menolong.
“Ini sudah menjadi tradisi tiap tahun mas, makan bersama ini menjadi pelajaran bahwa kita itu sama, dan harus saling menjaga juga tolong-menolong,” ungkapnya. (fng/saw)