Probolinggo (wartabromo.com) – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo telah merangkum pelamar yang mengajukan diri mendaftar CPNS 2018. Dalam tahap awal ini ada 3.938 pelamar lolos dalam seleksi Administrasi.
Kepala Bidang Pengadaan, Data dan Informasi pasa BKD Kabupaten Probolinggo, Titik Indayati, mengatakan ada 4.380 pelamar pada CPNS 2018 ini. Namun, setelah diverifikasi berkas-berkasnya, 442 pelamar dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dan 3.938 Memenuhi Syarat (MS).
“Pada pelaksanaannya, seleksi Administrasi ini dilakukan untuk menyortir kesesuaian dokumen, sebagaimana syarat pada formasi yang dibutuhkan. Dari sekian ribu pelamar, sekitar empat ratus pendaftar dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi,” ujar Titik kepada wartabromo.com, Senin (22/10/2018).
Selanjutnya, menurut Titik, BKD akan mengirimkan hasil seleksi Administrasi ini ke BKN. Agar para peserta CPNS yang dinyatakan lolos seleksi administrasi mendapat kartu tes seleksi kompetensi dasar (SKD). Proses cetak kartu ujian ini dilakukan dengan cara log in di https://sscn.bkn.go.id yang bisa dilakukan mulai 22 Oktober sampai menjelang tes.
Nomor peserta dan jadwal tes akan diumumkan lebih lanjut melalui website resmi Kabupaten Probolinggo, ataupun di sscn.bkn.go.id.
“Nanti peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi akan dikirimi nomor tes. Nomor ini unik dan berbeda antara satu peserta dengan peserta yang lain,” ungkap mantan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo ini.
Kartu ujian tersebut digunakan pada saat mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) berbasis komputer atau computer assisted test (CAT). Tes SKD meliputi tiga materi dasar yakni, Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Namun ada pula beberapa instansi yang juga menggelar tes seleksi kompetensi bidang (SKB) selain SKD.
“Nanti tesnya dilakukan di GOR Kaliwates Jember. Selain Kabupaten Probolinggo, GOR itu juga dipakai oleh peserta dari Situbondo, Bondowoso dan Jember sendiri. Namun, untuk waktunya belum tahu, kami masih menunggu dari BKN,” kata Titik. (cho/saw)
