Infrastruktur Jalan “Mantab” Sasar Kantong Kemiskinan

1084

Probolinggo (wartabromo.com) – Salah satu mimpi pasangan Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari, dan Wakil Bupati Probolinggo, HA. Timbul Prihanjoko adalah peningkatan infrastruktur. Dalam periode keduanya ini, peningkatan kapasitas jalan tersebut termaktub dalam program Hati Mantab.

Pasangan yang berakronim HATI itu, menargetkan pembangunan jalan sepanjang 500 kilometer dalam 5 tahun (2018-2023). Kemudian ada 50 jembatan akan dibangun selama periode 5 tahun. Serta ada 500 titik drainase. Artinya dalam lima tahun ke depan, setidak adanya 100 kilometer jalan yang akan dibenahi setiap tahunnya.

Sehingga proses trasportasi, baik manusia maupun barang menjadi lancar. Pada tahun ini, yang menjadi prioritas tahun ini adalah kantong-kantong kemiskinan. Kantong kemiskinan itu berada di 4 kecamatan, yakni di Kecamatan Krucil, Tiris, Bantaran dan Tongas.

“Kita lakukan pembenahan secara bertahap. Untuk tahun ini menyesuaikan dengan tema pembangunan Kabupaten Probolinggo di tahun ini, yaitu mengurangi angka kemiskinan,” tutur Wabup Timbul kepada wartabromo.com.

Pada tahun ini, Pemkab melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR), mengalokasikan anggaran sebesar Rp.140 miliar. Dengan panjang jalan yang dicover mencapai 123,706 kilometer. Sebanyak Rp 118 miliar digunakan untuk peningkatan kapasitas jalan mantab.

Ada 115 paket pekerjaan dengan ruas sepanjang kurang lebih 90 kilometer. Sementara sisanya diperuntukkan pembangunan jalan poros kecamatan dan rehabilitas jalan kabupaten. Serta pembangunan jembatan.

Dengan target seperti itu, maka realisasi jalan mantab bisa dicapai. Artinya pada 2019 nanti, masyarakat sudah menikmati dan memanfaatkan jalan mantap untuk mempercepat arus ekonomi. Tak hanya sektor ekonomi, sektor pendidikan, kesehatan, wisata dan sektor lainnya, juga ikut tumbuh.

“Untuk tahun depan, prirotasnya adalah infrastrukur akses destinasi wisata,” ungkapnya.

Bagusnya infrastruktur jalan di kantong-kantong kemiskinan itu, diharapkan harga-harag semakin murah. Sehingga tidak ada perbedaan harga yang mencolok antara dataran rendah dengan dataran tinggi.

“Beban masyarakat dapat dikurangi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga daya beli masyarakat meningkat,” tandas Timbul. (saw/**)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.