Pasuruan (wartabromo.com) – Walikota Pasuruan bersama sejumlah pejabat dan pengusaha, terkena OTT KPK. Disebut di luar kota, Setiyono sampai saat ini tak dapat dihubungi.
Wakil Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, turut angkat bicara terkait kabar keberadaan Walikota Pasuruan, Setiyono. Teno menjelaskan, Setiyono sedang berada di luar kota ketika KPK lakukan penyegelan sejumlah ruangan di kompleks perkantoran Pemkot Pasuruan, Kamis (4/10/2018) pagi tadi.
Namun, sampai saat ini keberadaan Setiyono disebutnya masih belum diketahui. Pasalnya, upaya komunikasi gagal dilakukan.
“Hingga saat ini, pak Wali tidak ada komunikasi dengan saya,” jelas Teno, Kamis (4/10/2018).
Teno mengakui, petugas KPK telah melakukan penyegelan sejumlah ruang di kompleks perkantoran Pemkot Pasuruan.
Ia menyebutkan, penyegelan dilakukan bersamaan sekitar pukul 06.30 WIB, Kamis (4/10/2018). Ada 4 kantor yang telah disegel oleh KPK. Diantaranya, BLP, kantor Staf Ahli Hukum dan Politik, Kantor Kepala Dinas PUPR, dan ruang Walikota. Selain itu terpisah, KPK juga menyegel kantor Dinas Koperasi.
Teno tidak menjelaskan dugaan kasus yang terjadi, meski sejumlah ruangan hingga kantor Dinas Koperasi disegel KPK.
Teno mengaku jika tidak ada koordinasi antara KPK dengan Pemkot hingga ada penindakan operasi tangkap tangan (OTT) ini. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum, dalam hal ini KPK, untuk melakukan proses hukum.
Sementara itu, KPK melalui juru bicara (jubir), Febridiansyah, menjelaskan ada enam orang, diantaranya Walikota Pasuruan, sejumlah pejabat hingga pihak swasta, diamankan.
Baca juga: Wakil Walikota Sebut Setiyono di Luar Kota saat KPK Lakukan Penyegelan
Sampai saat ini, status hukum ke-enam orang yang diamankan KPK juga masih belum diketahui, apakah masih sebatas saksi atau sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam OTT. (trl/ono)