Surabaya (wartabromo.com) – Gerakan Rejoso Kita kembali melakukan diskusi mengenai pengelolahan DAS Rejoso Terpadu. Kali ini, Institut Teknologi Sepuruh November (ITS) yang menjadi penyelenggara sekaligus tuan rumah acara tersebut.
Diskusi ini merupakan rangkaian Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh gerakan Rejoso Kita. FGD kali menekankan mengenai kolaborasi multipihakn pengelolaan DAS Rejoso terpada untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak mengatakan, gerakan Rejoso Kita ini merupakan sebuah kolaborasi yang baik antara pemerintah dan pemangku kepentingan untuk pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
“Pengelolaan sumberdaya alam, khususnya sumberdaya air, merupakan tanggung jawab bersama. Kompleksnya tantangan yang dihadapi dan terlibatnya banyak pihak disini, mengukuhkan bahwa sumberdaya alam ini adalah tanggung jawab bersama dan kehadiran kita disini adalah bukti komitmen kita terhadap lingkungan,” tuturnya.
Sementara itu, dari sisi ilmu pengetahuan, M. Haris Miftakhul Fajar, Dosen Teknik Geofisika ITS menegaskan, pada pengelolaan DAS Rejoso, dalam siklus air, secara kuantitas tetap sama, namun yang perlu diperhatikan adalah kualitasnya yang harus dijaga.
Acara yang digelar di di Ruang Auditorium Gedung Pusat Penelitian (Reseach Center) ini juga dihadiri Ketut Buda Artana, (Wakil Rektor IV ITS Surabaya); Putut Adji Surjatno, Sekretaris Dinas Kehutanan Provinsi Jatim; serta sejumlah narasumber lainnya. (**/**)