Sempat Diejek, Inilah Prospek Cerah Jambu Kristal Desa Kersikan

3666
“Kami ingin membranding potensi lokal dan mengubah citra Kersikan agar tak melulu dikenal sebagai desa rawan begal,”

Laporan Ardiana Putri

DESA Kersikan Gondangwetan selama ini hanya dikenal sebagai salah satu daerah penghasil salak di Kabupaten Pasuruan, di samping daerah rawan begal tentunya. Tapi, tak hanya salak saja yang menjadi komoditas unggulan, ternyata di sana juga terdapat kebun jambu kristal.

Jika Anda belum tahu letak lokasi desa ini, tak sulit sebenarnya mencarinya. Anda hanya perlu melintasi Jalan Raya Bromo, Gondangwetan menuju arah Pasrepan. Kemudian di sebelah timur jalan, terdapat gapura bertuliskan Desa Kersikan. Lokasi kebun jambu kristal milik Sudiadi letaknya tak jauh dari gapura tersebut. Hanya perlu lurus ke arah timur dengan jarak lebih kurang 1 KM.

Hamparan kebun jambu seluas 1,3 hektar itu ditutupi pagar setinggi 5 meter. “Sengaja ditutup karena di sini masih rawan premanisme,” kata Eko Yulianto, pengelola kebun saat memulai perbincangan.

Ia juga menceritakan jika dulu pernah ada kebun jeruk dan tidak sempat panen karena dijarah preman.

Bermula karena ingin menikmati masa tuanya di Pasuruan, sang pemilik kebun mencoba menanam buah yang tengah booming di kalangan masyarakat ini. Tak sampai dua tahun, jambu kristal Kersikan sukses di pasaran.

Dengan wajah berbinar, Eko mengungkapkan jika berbisnis jambu kristal di Pasuruan prospeknya cukup bagus. Hingga saat ini, Rp 45 juta perbulan dapat mereka raup.
Hampir dua tahun berjalan, bisnis ini bukannya tak menemui kendala. Mulai dari ejekan warga, hingga mencicipi sulitnya pemasaran sempat dirasakan.

Tetapi usaha dan ikhtiar Sudiadi dan timnya membuahkan hasil manis, semanis jambu kristal yang mereka tanam. Sebanyak 2 hingga 6 kwintal perhari jambu kristal Kersikan dipasarkan ke berbagai wilayah. Pasuruan, Sidoarjo dan juga Malang. Bahkan tidak sampai 3 jam, jambu kristal yang dijual di mobil bak terbuka, sudah ludes.

Tingginya permintaan masyarakat akan jambu kristal ini memang belum mampu terpenuhi. Rasanya yang lebih manis dan lebih besar daripada jambu kristal dari daerah lain mampu menggaet pelanggan yang lebih banyak. Mereka sangat terbuka dengan adanya kritik dan masukan dari konsumen. Itu mereka lakukan agar kualitas jambu kristal terus diperbaiki dan semakin berkualitas.

Tak heran jika mulai banyak yang memburu buah dengan kadar vitamin C yang sangat tinggi ini. Diketahui, jika buah ini sangatlah berkhasiat bagi kesehatan. Eko mengeklaim jika 1 buah jambu kristal sebanding dengan 1 kilo jeruk.

Hingga saat ini, mereka mengaku belum ada perhatian khusus dari pemerintah. Padahal mereka bertekad untuk membawa nama Pasuruan ke masyarakat luas dengan mengenalkan potensi lokal.

Selain sebagai ajang promosi potensi lokal, Sudiadi dan Eko bertekad untuk terus menyejahterakan masyarakat sekitar dengan memberdayakan ibu-ibu untuk turut bekerja di sana.

“Kini mulai ada permintaan dari Jakarta, tapi kami masih belum mampu memenuhi,” ucap Eko.

Pria asli Madiun ini berangan untuk terus mengembangkan usaha mereka hingga mampu memenuhi permintaan pasar. Rencana ke depan, mereka akan menambah kebun di daerah Kejayan. (*)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.