Pasuruan (wartabromo.com) – Kasus pembunuhan pelajar di lapangan Sumberanyar, Nguling, Kabupaten Pasuruan terungkap. Sakit hati sering diejek, selain ingin rebut motor korban, jadi motif pelaku nekat membunuh.
Di hadapan penyidik, Dimas Gilang Aditya (21), mengaku telah memukul Mahfud Budi Setiawan (17), setidaknya sampai 10 kali dengan kayu.
“Pengakuannya, korban dipukul dengan kayu sebanyak 10 kali di kepalanya,” ujar AKBP Rizal Martomo, Kapolres Pasuruan Kota, kemarin.
Kayu tersebut diperkirakan merupakan potongan dahan pohon berukuran panjang 80 sentimeter dengan diameter 10 sentimeter.
Selanjutnya, Dimas yang masih teman sekaliu tetangga korban di Desa Klampok, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo itu, meninggalkan lokasi, bahkan sempatkan diri ngopi di sebuah warung wilayah Nguling.
“Pelaku membawa motor, handphone, dan kaos milik korban,” lanjut Rizal.
Ingin ‘memiliki’ motor korban sepertinya menjadi salah satu dasar, Dimas habisi nyawa Mahfud. Tapi, satu hal yang menjadi motif aksi sadis Dimas ini, gara-gara sakit hati, hanya kerap diejek oleh korban.
“Sakit hati karena sering dijelekkan. Selain itu ada niatan untuk menguasai motor korban,” kata Rizal.
Diketahui, Mahfud Budi Setiawan, tergeletak dengan luka memar di bagian kepala di lapangan Dusun Sumurwaru, Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jum’at (14/9/2018) pagi.
Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana pendek dan kaus putih. Motor Vixion yang digunakan saat pamit berpergian dari rumahnya juga raib. (ono/ono)