Probolinggo (wartabromo.com) – Sejak 2 hari terakhir, rombongan pengendara motor gede (moge) melintas di jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi menuju Bali. Sayang, cara berkendara rombongan itu dikeluhkan oleh pengguna jalannya.
Keluhan itu disebabkan oleh cara mengemudi mereka yang dinilai arogan di jalan raya. Dimana mereka tak menghargai para pengguna kendaraan berkubikasi kecil. Kekesalan itu bahkan diunggah di media sosial dengan harapan menjadi viral dan dibaca pemilik moge. Sehingga ketika ada kegiatan di Bali dan melintas di jalur nasional ini, lebih berhati-hari.
“Tak jarang mereka memaksa masuk ke dalam jalur, meski sudah sempit. Itu sering dilakukan utamanya mereka yang tanpa pengawalan dari polisi atau ketinggalan dari grup besarnya. Kami berharap mereka lebih menghargai orang atau pengendara lainnya. Bagaimanapun, kami ini juga membayar pajak yang digunakan untuk membangun jalan raya,” tutur Ahmad Hariyanto, salah satu pengguna jalan, Jumat (21/9/2018).
Terkait keresahan warga, Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad, berharap para pengendara moge untuk tidak mengedepankan ke egoisannya. Apalagi sampai meremehkan para pengguna sepeda motor atau kendaraan lain yang bukan dari golongannya.
“Meskipun sudah ada pengawalan, jangan bersifat arogan. Maka dari itu, mengedepankan empati dan saling menghargai itu penting, agar tidak ada yang merasa terganggu dan semua tujuannya terlaksana,” ujarnya.
Fadly juga meminta masyarakat juga memahami, bahwa cara berkendara moge berbeda dengan kendaraan bermotor yang berkubikasi kecil.
“Sering kita sampaikan, bahwa ada kita harus sama-sama menghargai, apalagi dalam berlalu lintas, semua pengguna jalan harus mengetahui etika berlalu lintas dan saling mengembangkan empati ketika berkendara,” tanggap Kapolres. (cho/saw)