Probolinggo (wartabromo.com) – Rencananya 21 korban terbakarnya Kapal Luar Motor (KLM) Wahyu Ilahi 02 dipulangkan dari Kota Probolinggo menuju Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Namun rencana itu gagal, sebab korban mengalami trauma.
Sesuai rencana awal, Polres Probolinggo Kota dan Kantor Stasiun Radio Pantai (SROP) Probolinggo, memulangkan 21 korban asal Desa Bungen, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto tersebut, pada hari ini, Selasa (4/9/2018). Mereka akan ditumpangkan pada sebuah kapal melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Biayanya merupakan dana patungan dari dua instansi itu.
Namun, karena secara psikologis para korban mengalami trauma, terpaksa kepulangan mereka ditunda besok hari, Rabu (5/9/2019). Menjawab trauma korban, pemulangan kemudian diputuskan menggunakan pesawat terbang dari Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Para korban, sampai saat ini masih bertahan di Kantor SROP Probolinggo.
“Karena masih ada traumatik, pulangnya diganti besok dengan menggunakan pesawat. Untuk biayanya sudah ditanggung Pemkab Jeneponto. Kami datang untuk memastikan kondisi dan keadaan para korban. Kami bersyukur selamat dan besok sekalian kami akan menemani kepulangan mereka ke Jeneponto,” tutur Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Jeneponto Mus Mulyadi.
Adanya tarumatik itu, dibenarkan oleh Gerson (30), salah satu penumpang KLM Wahyu Ilahi 02. Meski sudah tak sabar menemui sanak keluarga, ia mengaku masih ketakutan saat mengingat peristiwa yang dialaminya. Sehingga ia merasa enggan ketika akan dipulangkan melalui transportasi laut. Namun, ia mengucap kata bersyukur setelah ada tawaran pulang lewat udara.
“Siap pulang, sekarang sudah berkemas-kemas menyiapkan kepulangan. Sudah kangen keluarga. Tapi karena jadwal pesawat besok, jadi agak sabar dulu untuk pulang,” kata Gerson.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, kapal Wahyu Ilahi 02 mengalami kebakaran di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (30/8/2018). Sebanyak 21 penumpang selamat dalam peristiwa naas itu. Mereka diselamatkan oleh KM Sejahtera 04 milik CV Nagoya, yang berada sekitar 1 mil laut dari lokasi kejadian. Ke 21 korban itu kemudian dibawa ke Probolinggo pada Minggu (2/9/2018) malam, sesuai tujuan KM Sejahtera 04. (fng/saw)