Probolinggo (wartabromo.com) – Aksi pencurian hewan ternak masih marak terjadi di Kota Probolinggo. Meski lingkungan warga sudah dipasangi CCTV, tak menghalangi kawanan maling untuk beraksi.
Salah satu korbannya adalah pasutri Anom (70) dan Siah (69), warga Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Kamis (30/8/2018) sekitar pukul 02.00 WIB, seekor sapi milik pasutri lansia itu digondol maling. Hilangnya sapi itu diketahui, saat Siah hendak memberi makan sapi. Tapi ia terkejut ketika ngecek kandang, ternyata sapi kesayangannya hilang.
“Saya kira itu suara rombong nasi goreng milik tetangga yang baru pulang jualan. Karena gaduh agak lama, maka saya cek. Ternyata pintu kandang sudah terbuka lebar,” kata Siah dengan bahasa madura yang kental, Kamis (30/8/2018) siang.
Lansia ini pun berteriak minta tolong pada dinihari itu. Teriakan itu membangunkan tetangga sekitar. Beberapa warga kemudian berusaha mengejar, namun tidak ada yang tahu kemana larinya maling tersebut. Ketua RT1/RW2, Muhammad Haufil kemudian berinisiatif, membuka rekaman CCTV di rumahnya yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi pencurian.
Dari rekaman CCTV diketahui sapi milik pasutri itu digondol 3 orang pria. Dalam video berdurasi 30 detik, tiga maling itu mempunyai peran berbeda. Satu orang di depan memegang senjata tajam jenis celurit, satu orang penuntun sapi dan satu orang di belakang menggenggam sesuatu yang diduga bondet (bom ikan).
Berbekal rekaman CCTV itu, korban memberanikan diri melaporkan ke polisi perihal hilangnya sapi seharga Rp15 juta itu. “Kami berharap sapi kami segera ditemukan oleh polisi,” ujarnya.
Olah TKP langsung digelar, dipimpin langsung oleh Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal. Video rekaman CCTV, menjadi salah satu bahan penyelidikan. “Kami sudah lakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah bukti. Hal itu tentunya sangat mendukung untuk penyelidikan. Semoga kasus ini segera terungkap,” kata Alfian.
Tak hanya melakukan penyelidikan, pihak kepolisian juga memberikan reward (penghargaan) kepada keduanya yang telah berani melapor. “Kami menghimbau kepada masyarakat untuk melapor jika mengalami pencurian ternak. Sehingga kami bisa mengambil langkah-langkah lanjutan untuk mengungkap kasus curwan ini,” tandas alumnus Akpol 2000 ini. (lai/saw)