Masuki Puncak Kemarau, Produksi Garam Pasuruan Masih 1%

1080

Pasuruan (wartabromo.com) – Saat ini terbilang sudah memasuki puncak kemarau. Hanya saja Produksi garam di Kabupaten Pasuruan, masih tak beranjak di kisaran 1% dari target 15 ribu ton, tahun ini.

Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan mencatat, sampai akhir Juli, total produksi garam di angka 1.404 ton. Jumlah ini terbilang mengalami peningkatan bila disandingkan dengan produksi yang tercatat pada periode Mei yakni sebanyak 152,75 ton.

Soegeng Subijanto, Kabid Usaha Perikanan mengatakan, Juli kemarin merupakan awal panen garam. Meskipun terdata hanya mencapai pada kisaran 1% dari 15 ribu ton, target produksi garam tahun ini.

“Untuk sampai bulan Juli memang tergolong awal panen. Sehingga produksi masih tergolong minim,” kata Soegeng, melalui sambungan seluler kemarin.

Baca Juga :   Inilah Video Pria asal Probolinggo Terinjak Sapi di Lomba Karapan

Tapi tetap saja, hal itu tak menyurutkan keyakinan Dinas Perikanan, dengan menyebutkan target produksi garam akan tetap sesuai target, setidaknya menunggu sampai puncak panen garam, yang diprediksi terjadi pada bulan September-Oktober mendatang. Biasanya hasil garam dua kali lebih tinggi pada musim panen garam tersebut.

Diungkapkan kemudian, tahun ini musim kemarau sudah cukup baik. Dari pengamatannya, hujan sudah tidak turun lagi. Namun, menurutnya masih terdapat mendung di beberapa tempat, sehingga berimbas pada hasil garam. Ditambah, petambak garam kali ini lebih banyak menggunakan geoisolator atau terpal garam.

“Optimis, hasil produksi tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu yang mencapai 14.515 ton,” ujarnya.

Baca Juga :   50 Ogoh - Ogoh Diarak Umat Hindu Tengger Brang Wetan

Baca juga: Produksi Garam di Pasuruan Masih 1% Dari Target 15.250 Ton

Sedangkan untuk harga garam berangsur juga mulai turun. Pada pertengahan Agustus ini sudah mencapai Rp 1.400 perkilogramnya. Harga ini terus turun dari awal tahun lalu yang mencapai Rp 2.000 perkilonya.

“Turunnya harga garam karena prinsip ekonomi. Saat ini panen garam juga sudah merata. Sehingga saat pasokan garam mulai banyak harga menjadi turun. Semoga saja tidak sampai anjlok,” pungkasnya. (mil/ono)