Nguling (wartabromo.com) – Mahasiswa KKN 04 Universitas Yudharta Pasuruan menggelar pelatihan pemanfaatan limbah kerang di Desa Kapasan, Kecamat Nguling, Kabupaten Pasuruan. Limbah kerang nantinya disulap menjadi berbagai macam kerajinan menarik.
Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan warga sekitar berkumpul di Balai Desa Kapasan. Warga terlihat antusias saat para mahasiswa KKN ini memberikan gagasan mengenai pemanfaatan limbah kerang untuk dijadikan kerajinan.
Mohammad Arifin, Ketua Panitia mengatakan, sebagian besar warga Kapasan bekerja mencari hasil laut seperti ikan dan kerang. Lalu, hasil tangkapannya dijual di pasar-pasar, tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Arifin dan kawan-kawan menyayangkan hal tersebut. Karena beberapa hasil tangkapan nelayan, menurutnya bisa dikelola dalam bentuk lain, dan mengangkat perekonomian desa.
“Tujuan diadakannya pelatihan ini untuk menambah wawasan mengenai kulit kerang, dapat dijadikan kerajinan dan menambah perekonomian warga, dan berharap supaya nantinya muncul banyak home industri yang dapat meningkatkan kemakmuran Desa Kapasan,” tutur Arifin.
Dikatakan, sebelumnya, warga menjual isi dari kerang, namun cangkang/kulit kerang dibuang. Al hasil, banyak kulit kerang yang yang berserakan di pinggiran laut.
Hal tersebut membuat mahasiswa KKN berbagi cara mengelola barang yang dianggap “limbah” ini menjadi produk yang mempunyai nilai jual cukup tinggi di pasaran. Diantaranya pernak-pernik hiasan rumah seperti vas bunga, lampu tidur, pigora hingga kotak tisu.
“Kulit kerang terbuang sia-sia dan berserakan, makanya kita cetuskan ini,” tambahnya
Sementara itu, warga Kapasan mengaku senang dengan beberapa pelatihan yang digelar Mahasiswa KKN. Mulai dari pelatihan pengolahan ikan laut, hingga pelatihan mengubah “kerang” menjadi bahan kerajinan.
“Mudah-mudahan dari hasil pelatihan ini Desa Kapasan semakin maju,” ujar Rima, warga Kapasan. (shb/may)