Probolinggo (wartabromo.com) – Sukur mengaku video yang beredar di media sosial itu, hanyalah penggalan parodi adzan yang dikumandangkan. Meski begitu, ia meminta maaf kepada umat Islam atas munculnya video tersebut.
Sukur bersama anaknya, Yuda, datang ke Mapolres Probolinggo untuk mengklarifikasi video azan yang dianggap tidak pantas dan menghina agama. Di hadapan Kapolres Probolinggo AKBP. Fadly Samad, pengurus MUI dan FKUB Kabupaten Probolinggo, Sukur memberikan penjelasan terkait lawakan adzan itu.
“Kalau diambil cuplikan videonya seperti yang ditaruh di Facebook, jelas saya kelihatan salahnya. Tapi kalau dilihat cerita utuh dalam video tersebut itu hanyalah sindiran untuk melaksanakan sholat tepat pada waktunya,” akunya.
Ia mengatakan video aslinya, jauh berbeda dengan video yang sudah dipotong dan viral itu. Menurutnya, video aslinya ada audio dan skenario pembelajaran. Namun, ia mengaku sadar azan dan agama tidak bisa dibawa ke dalam guyonan.
“Saya hanya seorang pelawak, dimana dalam produksi video itu ada naskah dan lagu yang ditulis oleh sutradara. Sebagai seorang profesional saya tak menyangka, ada pihak yang menjatuhkannya dengan memenggal video lawak saya tidak secara utuh. Maka dari itu menjadi tanggung jawab saya melakukan kalrifikasi ini,” kata Sukur.
[Simak Videonya : Lawakan Adzan Bikin Resah, Sukur Minta Maaf ]
Pelawak yang tersohor di kalangan warga Madura ini pun mengaku salah. Ia pun menandatangani surat pernyataan permintaan maaf. Setelah mengakui kesalahannya, Sukur mendapatkan pembinaan dari MUI dengan membaca syahadat tiga kali. Dia juga menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulang perbuatannya.
“Saya minta maaf pada Kapolres, MUI, dan semua masyarakat, khususnya umat Islam. Atas keteledoran dan ketidak hati-hatian saya membuat video. Saya mohon maaf. Saya pemeran seninya. Kalau pembuat atau produsernya bukan saya. Saya dibayar buat pemerannya,” ujarnya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Fadly Samad mengatakan, upaya klarifikasi bersama itu, merupakan tindakan aktif bersama MUI dan FKUB. Sebab, banyak keluhan masyarakat, seakan-akan Sukur mempermainkan adzan. Dalam klarifikasi itu, ternyata video itu potongan dari video aslinya. Adzan dalam rekaman tak terpotong, terungkap ada niatan memberikan pelajaran, bahwa ada pelafadzan adzan, jika salah dapat mengurangi makna dan pahalanya.
“Tapi, yang tersebar malah penggalannya. Seakan-akan di video potongan itu Sukur mempermainkan azan,” ujarnya.
Diketahui, Sukur terekam sedang azan. Nah, ketika mengumandangkan takbir, Sukur tak melanjutkan dengan kata “Akbar,” hanya cukup di “Allahu.”
Mendapati itu, temannya menegurnya. Namun, ternyata Sukur menambah kata “Akbar” pada kalimat syahadat. (saw/saw)