Probolinggo (wartabromo.com) – Mercon meledak di rumah Safi’i (55 Tahun), warga Jalan Bengawan Solo Gang KH Amin RT 03 RW 02, Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, Kota Prbolinggo, akan digunakan pesta pernikahan. Mercon meledak, saat dirangkai di dalam rumah.
Hingga saat ini, Abdul Kodir (17), korban ledakan masih dirawat intensif di RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo. Sebab ia mengalami luka parah di bagian kaki kiri, bahkan harus diamputasi. Sementara rekannya, Adi Eko Hariyanto (16) yang mengalami luka bakar, sudah dipulangkan oleh pihak rumah sakit setelah mendapat penanganan medis.
Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP. Mereka juga mengambil beberapa barang bukti, seperti serpihan mercon dan sisa bubuk bahan mercon. Dipastikan ledakan itu berasal dari mercon yang dibawa oleh Abdul Kodir, dipersiapkan untuk kemeriahan pesta pernikahannya.
[Simak Videonya : Mercon Meledak di Kedopok, Polisi Temukan Mesiu di Sawah]
“Dari keterangan sejumlah saksi, petasan itu akan dibakar untuk pesta pernikahan korban. Dimana ada kebiasaan di daerah itu yang membakar petasan saat pesta pernikahan,” terang Kasatreskrim Polresta Probolinggo, AKP Nanang Fendi.
Meski begitu, polisi belum memastikan apakah mercon itu dibuat sendiri oleh korban atau membelinya. Sebab, kondisi korban saat ini belum stabil. Sementara rekannya masih syok dan belum bisa memberikan keterangan.
“Kami masih menyelidiki terkait ledakan petasan tersebut, warga ditanya banyak yang tidak tahu,” katanya.
Penggunaan petasan atau mercon untuk pesta pernikahan dibenarkan oleh Safi’i, pemilik rumah. Ia mengatakan sebentar lagi, Abdul Kodir akan menikah. “Iya, dia sebentar lagi menikah. Mungkin mercon itu mau dibakar olehnya saat resepsinya nanti,” ujar Safi’i.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, teras rumah Safi’i hancur pasca terkena ledakan petasan. Tak hanya rumah Safi’i, 6 rumah warga lainnya rusak akibat ledakan yang terjadi pada pukul 05.00 WIB itu. Tak ada korban jiwa dalam peritiwa ini. Namun dua orang alami luka-luka, yakni Abdul Kodir dan Adi Eko Hariyanto. Sementara Sulaiman, anak Safi’i, tak diketahui keberadaannya. (fng/saw)