Probolinggo (wartabromo.com) – Ulah geng motor yang meresahkan masyarakat di Alun-alun Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo direspon polisi. Sedikitnya 200 motor diamankan saat melalukan trek-trekan alias balap liar (Bali).
Polres Probolinggo mengobrak-abrik tempat nongkrong geng motor di seputaran Alun-alun Kota Kraksaan pada Sabtu (28/7/2018) malam. Sebab setiap Sabtu malam atau malam Minggu, jalan raya Panglima Sudirman di depan Alun-alun acapkali digunakan anak muda untuk trek-trekan. Mereka dengan sepeda protolan mengadu kecepatan tanpa mempedulikan arus lalulintas.
Hasilnya, sekitar 200 motor protolan yang tidak sesuai spesifikasinya diamankan oleh kepolisian. Selain itu juga ada yang tidak dilengkapi oleh surat-surat kendaraan. Ratusan kendaraan roda 2 milik geng motor dengan berbagai jenis itupun diangkut ke Mapolres Probolinggo.
“Razia dilakukan dalam rangka Operasi Cipta Kondisi. Terutama dengan sasaran para pelaku balap liar, knalpot brong dan pelanggaran lalu lintas lainnya. Khususnya di area Alun alun Kraksaan dan sekitarnya, yang sangat meresahkan warga,” kata Kabag. Ops. Kompol. Heri Susanto, mewakili Kapolres Probolinggo AKBP. Fadli Samad.
Razia dimulai sekitar pukul 21.30 WIB, melibatkan semua unsur di kepolisian. Seperti Sat Lantas, Sat Sabhara, Sat Reskrim, Sat Intel, Sat Bimmas, Sat Narkoba dan Dokpol. Pasukan gabungan ini, mengepung empat penjuru Alun-alun yang dimungkinkan menjadi arah kabur anggota geng motor.
Selain memeriksa kelengkapan kendaraan, polisi juga melakukan tes narkoba kepada sejumlah anggota geng motor. Ternyata ada beberapa diantara mereka yang positif mengkonsumsi miras dan pil koplo. Polisi juga mengamankan barang bukti miras dan pil koplo.
“Mereka diamankan bersama barang bukti lainnya. Kita akan beri tindakan tegas, terukur, dan terarah kepada anggota geng motor sesuai dengan hukum yang berlaku. Nantinya kita tingkatkan pengamanan dan patroli skala besar di wilayah hukum Polres Probolinggo,” tandas Kompol Heri.
Kegiatan tersebut direspon baik warga. Bahkan beberapa warga diantaranya tak segan membantu menghalau, hingga turut mengamankan mereka yang lari masuk ke dalam gang-gang dan menyerahkan ke polisi. “Sudah lama warga resah karena mereka trek-trekan dan suaranya bising. Saat ditegur malah warga diancam,” kata Ahmad, salah satu warga Kelurahan Patokan. (cho/saw)