UMKM Pasuruan Dinilai Kurang Manfaatkan Teknologi

1239
DRD Kabupaten Pasuruan saat menggelar seminar di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Selasa (24/7/2018). UKM/UMKM Pasuruan dinilai masih belum manfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan usahanya. Foto: Willy A.

Pasuruan (wartabromo.com) – Pelaku UKM/UMKM di Pasuruan dinilai kurang memanfaatkan teknologi informasi di era digital masa kini. Padahal teknologi dapat mempermudah UKM untuk mengembangankan usahanya.

Hal ini mengemuka dalam Seminar Revolusi Industri 4.0 yang digelar oleh Dewan Riset Daerah (DRD) Pasuruan, di Gedung Segoropuro, Pendopo Kabupaten Pasuruan, Selasa (24/7/2018).

Salah satu pembicara sekaligus Anggota Dewan Riset Daerah, Hakim Jayli menegaskan, adanya media baru saat ini membuat kehidupan sangat bergantung adanya internet. Menawarkan kemudahan dalam mengakses apapun termasuk informasi, harus dimanfaatkan betul oleh Pelaku UKM/UMKM.

Baca Juga :   Carok, Tiga Warga Alastlogo Luka-luka

“Kita sudah memasuki Industri Ekonomi, ayo kita jadi pelaku ekonomi, kita mulai dari diri sendiri,” ujarnya.

Dirinya mencontohkan, sosok Norman Kamaru yang hanya berpangkat Brimob berasal dari Sulawesi bisa terkenal hingga tampil di Jakarta dan juga Nissa Sabyan yang bisa sebegitu cepat terkenal.

“Siapa yang paling bisa memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi maka dia yang akan menjadi penguasa dunia,” ujarnya disambut tepuk tangan dari para hadirin.

Selain itu, para pelaku usaha yang berada di pelosok diajak untuk melek teknologi. Bekerjasama dengan e-commerce untuk memasarkan produknya.

“Salah satu e-commerce terkemuka punya program SME Team untuk melayani dan memdampingi IKM dan disetujui Kementerian. Kita tinggal meminta untuk dipertemukan oleh mereja. Krupuk lekok itu kalau dijual kayak gitu tidak laku, harus didesain, bungkus alumunium foil, itu akan lebih laku,” jelasnya.

Baca Juga :   Siswi SMP di Pasuruan Diperkosa Bergilir 6 Siswa dan 3 Pemuda

Terakhir, semua pihak diajak untuk mendorong pemerintah daerah agar membuat kebijakan membantu pengembangan UKM/UMKM di Pasuruan yang berjumlah hampir 260 ribu. Upaya itu, tentu saja agar pelaku usaha kecil siap menghadapi persaingan yang akan datang.

“Kesimpulan saya menghadapi revolusi industri cuman satu jangan khawatir kita bisa. Ayo kita siapkan diri kita untuk menghadapi persoalan, kita akan mendorong pemerintah daerah agar nanti ada kebijakan yang menguntungkan dan pro kepada UKM,” pungkasnya.

Seminar bertajuk ‘Strategi & Implementasi Making Indonesia 4.0″ itu dihadiri oleh Perwakilan dari Kementrian Perindustrian RI, Dewan Riset Daerah, Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Timur, selain Dinas Perindustrian Kabupaten Pasuruan. (wil/ono)