Pasuruan (wartabromo.com) – Rencana mogok massal mengirim ayam oleh Asosiasi Pedagang Ayam se-Pasuruan, rupanya tidak main-main. Terbukti, hari ini tidak ada ayam pun yang dijual di Pasar, maupun di pedagang kecil rumahan, Senin (23/7/2018)
Lim, salah seorang pedagang sayur keliling mengaku tidak bisa mendapatkan ayam sama sekali, meski sudah berkeliling pasar.
“Mboten enten ayam ning, ajenge demo tirose. Keliling pasar, ayam kosong melompong (Tidak ada ayam ning, mau demo katanya. Sudah keliling pasar, tapi tidak bisa kulak ayam),” ujarnya.
Pedagang keliling yang berjualan di sekitar jalan KH Ahmad Dahlan ini mengatakan, aksi pedagang tersebut memang karena harga ayam melambung tinggi. Harga ini yang menjadi keluhan banyak orang, bukan hanya warga, tapi juga para pedagang.
“Memang harganya gak karuan ning. Kemarin hampir Rp 50 ribu. Padahal bulan puasa kemarin tidak sampai segitu harganya,” tambahnya.
Sementara itu, Farida, salah seorang pembeli mengaku bingung saat ayam tidak bisa ditemukan di pedagang. Hal ini karena ayam menjadi salah satu makanan favorit di keluarganya.
“Bingung mau beli ayam dimana, anak suka ayam, lauk yang bikin anak doyan makan di rumah itu. Meski kemarin mahal ya tetap dibeli, bagaimana lagi orang anaknya suka,” kata Farida.
Diwartakan sebelumnya, Puluhan pedagang ayam se-Pasuruan menggelar aksi di depan gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/7/2018). Mereka mengadu harga ayam tak wajar, melambung tinggi.
Aksi tersebut berlanjut dengan mogok massal mengirim ayam sesuai dengan kesepakatan seluruh Asosiasi Pedagang Ayam Kota maupun Kabupaten Pasuruan, Hari ini. (may/ono)