Probolinggo (wartabromo.com) – Gunung Bromo menjadi salah satu ‘jujugan’ rute api abadi Asian Games 2018. Hal itu jadi keyakinan, Gunung eksotik akan matahari terbitnya ini, lebih dikenal hingga meningkatkan kunjungan wisata.
Pada Sabtu (21/7/2018), api abadi ini dibawa dengan melintas lautan pasir menuju Pura Poten Luhur. Sekitar 100 kuda lokal dilibatkan dalam pawai obor untuk ajang adu kemampuan olahraga se Asia itu. Banyak wisatawan berkunjung ke Bromo menyaksikan torch relay.
Camat Sukapura, Yulius Christian menuturkan, warga lereng Bromo, yang mayoritas dihuni Suku Tengger, merasa berbangga. Gunung Bromo yang diyakini muasal nenek moyangnya itu, menjadi salah satu tempat yang disinggahi api Asian Games. Sebab, tak banyak destinasi wisata yang dijadikan jujugan api abadi itu.
“Kami warga Suku Tengger mengapersaiasi sekali adanya api obor Asian Games di Bromo. Diharapkan dengan dikenalkan Gunung Bromo sebagai pesona Indonesia, maka semakin membawa Bromo terkenal dan semakin dikunjungi wisatawan,” ujar Yulius.
Yulius menambahkan bahwa pihaknya sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, selalu berihktiar untuk mempromosikan Bromo. Tak hanya itu, destinasi-destinasi penyangga Bromo juga gencar dipromosikan. “Ada beberapa alternatif wisata yang bisa dikunjung setelah atau sebelum ke Bromo,” tambah Yulius.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Sismiko, salah satu pelaku wisata di kawasan Bromo. “Dengan maraknya pemberitaan yang positif di Bromo, maka pengunjung akan semakin ingin berwisata ke sini. Mudah-mudahan nantinya, wisatawan kian hari kian banyak. Dengan begitu, perekonomian rakyat semakin meningkat,” kata Miko.
Kirab Api Asian Games 2018 sendiri, dilanjutkan menuju Kota Probolinggo. Setelah itu dibawa ke Situbodo dan Banyuwangi, sebelum diseberangkan ke Pulau Dewata Bali. Warga Suku Tengger berharap atlet-atlet Indonesia bisa berprestasi di kancah internasiomal itu. Warga yakin, target masuk 10 besar Asia bisa tercapai. (fng/saw)
Simak Videonya disini.