Pasuruan (wartabromo.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan serap dana kedaruratan sebesar Rp 500 juta, hingga pertengahan tahun ini. Sampai saat ini, pemanfaatan dana didominasi dari bencana banjir rutin di 11 Kecamatan.
Bakti Jati Permana, Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mengatakan, besaran dana yang digunakan pada semester awal ini, kurang lebih sama dengan periode tahun lalu.
“Bentuk dana BPBD sendiri adalah dana yang dimanfaatkan untuk keadaan kedaruratan, misal untuk dapur umum, kegiatan pembersihan, pembangunan sandbag, terpal sampai pengiriman air bersih,” jelas Bakti, Selasa (17/7/2018)
Dikatakan kemudian, pada semester pertama, bencana banjir yang rutin di 11 kecamatan masih mendomimasi penggunaan dana ini. Disusul dengan bencana longsor dan angin kencang. Sedangkan di pertengahan tahun ini, BPBD masih terus memantau pengiriman air bersih di daerah rawan kekeringan.
“Kalau untuk sekarang lebih pada persiapan untuk dropping air bersih ke wilayah rawan kekeringan. Apalagi Pemkab Pasuruan juga sudah menetapkan wilayah-wilayah mana saja yang termasuk dalam kategori rawan kekeringan,” ungkapnya.
Dilanjutkan, pada musim kemarau ini, masih terjadi kekurangan debit air di beberapa wilayah. Tercatat sudah ada 5 Kecamatan yang mengirimkan surat terkait mulai menurunnya debit air mulai. Diantaranya Kecamatan Lumbang, Lekok, Winongan, Pasrepan dan Gempol.
“Menurunnya debit air hanya terjadi di beberapa desa itupun juga sebagian dusun. Sehingga jika ada laporan kekurangan debit air akan kita pantau, jika benar sampai kesulitan baru kita kirim air bersih,” jelasnya.
Sampai saat ini, Desa Cukurguling, Kecamatan Lumbang yang beberapa kali sudah dikirimkan air bersih. Sedangkan di daerah pantauan BPBD yang lain, debit air yang ada masih cukup untuk kebutuhan makan dan minum.
“Termasuk juga beberapa hari ini terjadi turun hujan, sehingga debit air yang ada masih teratasi untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (mil/may)