Pasuruan (wartabromo.com) – Kementerian Tenaga Kerja RI kembali membuka peluang warga Kabupaten Pasuruan, menjadi transmigran di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Kamis (12/7/2018). Berbeda setiap tahunnya, tahun ini kuota yang disediakan kementerian untuk Kabupaten Pasuruan sebanyak 5 keluarga saja.
“Setiap tahun selalu mendapat kuota, akan tetapi jumlahnya tidak sama dengan daerah-daerah lain. Untuk tahun ini kita dapat 5 keluarga saja,” kata Suhartana, Kasi Perlindungan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pasuruan.
Dikatakan kemudian, tahun ini lokasi yang dituju, daerah yang dekat dengan kawasan pesisir. Sehingga target penerima program transmigrasi di Kabupaten Pasuruan adalah keluarga nelayan.
Suhartana melanjutkan, untuk bisa mendapatkan penerima program yang sesuai dengan kriteria pemerintah pusat, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke wilayah-wilayah pesisir, seperti Kecamatan Lekok, Kraton hingga Bangil.
“Penyuluhan juga kita lakukan dengan datang ke desa-desa. Kita membawa misi supaya masyarakat yang ingin merubah nasib dan tertantang untuk bisa mandiri, kemudian mendaftar segera,” imbuhnya.
Sampai berita ini ditulis, jumlah keluarga yang sudah mendaftarkan diri mencapai 8 keluarga. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pasuruan terus membuka pendaftaran tersebut hingga mendekati batas akhir, yakni antara agustus dan September 2018. Setelah itu, keluarga tersebut akan diberangkatkan pada akhir Oktober, atau awal Nopember mendatang.
Dijelaskan Hartana, setelah terkumpul, pihaknya akan melakukan verifikasi dan wawancara untuk mengetahui keluarga mana yang betul-betul memiliki tekad kuat menjadi transmigran.
“Syaratnya mudah, lulusan minimal SD, tidak pernah berurusan dengan hukum, belum pernah menjadi transmigran dan yang jelas sudah berkeluarga,” jelasnya.
Sebelum diberangkatkan, para calon transmigran akan diberikan pelatihan ketrampilan dari Dinas Perikanan, dan diberi uang makan selama setahun. Hartana berharap, para calon transmigran bisa ulet dan tangguh dalam mengikuti program transmigrasi.
“Sementara masih pakai tenaga surya, kalau listrik masih belum. Tapi jaringan sudah ada, mungkin satu atau dua tahun lagi akan dipasang. Itu informasi awal yang saya dapatkan dari kementerian,” pungkasny. (mil/may)