Karena itu, Amang pun menegaskan, peran para pihak sangat diperlukan dalam upaya mewujudkan tata kelola lingkungan yang lebih baik. Termasuk pula, membangun kesadaran yang searah kepada publik akan dampak rusaknya hutan dan juga efek rumah kaca. Dengan begitu, mereka juga bisa melakukan kerja-kerja mandiri agar dampak dari perubahan iklim itu tidak semakin parah.
Pegiat Yayasan Satu Daun, Sudiono menambahkan, salah satu langkah yang mungkin dilakukan adalah dengan menggalakkan kembali hutan rakyat melalui gerakan sengonisasi (penanaman pohon sengon, Red). Selain efektif mengurangi peningkatkan karbon (CO2), hal itu juga bermaafaat dari sisi ekonomi mengingat pasar dan permintaan kayu sengon juga cukup besar. Dan ini tidak hanya dilakukan wilayah dataran tinggi. Tapi, di lahan-lahan masyarakat di dataran rendah juga bisa dilakukan, jelas Sudiono. (*)