Probolinggo (wartabromo.com) – Prihatin dengan kondisi Gunung Bromo yang penuh dengan sampah pasca Yadnya Kasada, Komunitas Bromo Lovers melakukan aksi bersih-bersih, Senin (2/7/2018). Ratusan kantong plastik berisi sampah berhasil dievakuasi.
Karena merasa prihatin, relawan pencinta Gunung Bromo (Bromo Lovers) akhirnya turun untuk bersih-bersih sampah (trash clean up). Selain itu, para pencinta alam dari empat daerah (Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Malang), juga terlibat dalam kegiatan tersebut.
Setidaknya sekitar 250 relawan ikut bersih-bersih Bromo. Kegiatan itu berkolaborasi dengan TNBTS, PHRI, Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, Polsek dan Koramil Sukapura. Selain itu ada Forum Sahabat Gunung, paguyuban jip, kuda ojek dan asongan Bromo. Tak hanya itu, sejumlah pelajar dan IPNU-IPPNU Kabupaten Pasuruan juga ikut berpartisipasi.
Mereka berkonsentrasi memungut sampah di sekitar Pure Luhur Poten dan tangga Kawah Bromo. Dimana dua spot ini, merupakan pusat kegiatan warga Suku Tengger saat ritual Yadnya Kasada.
“Kali ini kami harus membersihkan kaldera karena penuh sampah. Konsentrasinya sekitar pure dan tangga kawah,” ujar koordinator kegiatan Sunarip Yudi Darmanto.
Agenda bersih-bersih tersebut dimulai sekitar pukul 08.00 dan berakhir pukul 13.30. Ada 5 unit truk sampah disediakan oleh pelayanan jasa di Bromo penuh dengan sampah. Ada pula kendaraan roda tiga untuk mengangkut sampah dari kaldera.
“Sampahnya sangat banyak,” tuturnya.
Rata-rata jenis sampah yang menumpuk di Bromo adalah plastik pembungkus makanan. Karena tidak dapat terurai, sampah-sampah tersebut amat mengganggu pemandangan. Tak hanya mengotori area wistawa, keberadaan sampah itu mengancam ekosistem kawasan yang saat ini kondisinya banyak menurun.
“Padahal, ketika bertemu dengan para wisatawan, kami selalu kampanyekan bawa kembali sampah. Rencananya kegiatan ini berlangsung selama lima hari atau hingga Bromo benar-benar bersih dari sampah,” timpal Ketua Bromo Lovers Teguh Wibowo.
Rute pembersihan sampah dimulai dari pintu masuk tiket. Setelah dibrifing, seluruh peserta berjalan menuju kaldera. Sampah yang paling dekat harus diambil dan dimasukkan ke kantong plastik. Seluruh sampah kemudian diangkut menuju truk untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian teman-teman terhadap lingkungan. Kami sangat terbantu karena mereka yang berada di garis depan dalam menjaga kelestarian lingkungan,’’ puji Kasi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 TNBTS Sarmin. (cho/saw)
Simak Videonya disini.