Probolinggo (wartabromo.com) – Pengunjung wisata Gunung Bromo saat proses ritual Yadnya Kasada membludak. Sayangnya, para pengunjung meninggalkan sampah yang berserakan di kawasan konservasi alam ini.
Kunjungan di kawasan wisata yang dikelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) diperkirakan mencapai lebih dari 30 ribu orang selama berlangsungnya Yadnya Kasada. Selain kunjungan dari wisatawan yang membludak, warga desa di lereng Gunung Bromo juga memenuhi obyek wisata di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura itu.
Peningkatan jumlah pengunjung itu, berdampak pada peningkatan jumlah sampah yang dibuang sembarangan oleh wisatawan. Baik itu sampah organik maupun sampah non organik. Sehingga mengganggu ekosistem di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
“Setelah ritual Kasada banyak sampah baik organik maupun non-organik yang tersisa usai acara tersebut. Sampah-sampah ini berserakan di lautan pasir, terutama di sekitar Pure Poten Luhur Agung, bahkan di bibir kawah,” tutur Sunarip, warga Suku Tengger, Minggu (1/7/2018).
Sampah-sampah itu tak hanya di lautan pasir dan tangga kawah bromo saja, yang berada di Kabupaten Probolinggo. Tetapi juga di spot-spot lainnya semisal Penanjakan dan Bukit Kedaluh, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Sebagian sampah itu oleh petugas sudah dievakuasi.
Pihak TNBTS sendiri, mengaku kewalahan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada saat acara tersebut. Apalagi banyak dijumpai kendaraan pengunjung selain jip 4×4 melintas di savana dan laut pasir Gunung Bromo. Padahal, pihaknya membatasi kendaraan yang melintas dengan tujuan untuk menjaga ekosistem kawasan.
“Saya imbau wisatawan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat yang dapat merusak ekosistem kawasan TNBTS,” tutur Kepala Seksi Pengelolaan Wisata Wilayah I TNBTS Sarmin.
Rencananya pada Senin (2/7/2018), komunitas Bromo Lovers akan melakukan bersih-bersih sampah. Kegiatan itu berkolaborasi dengan TNBTS, PHRI, Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, Polsek dan Koramil Sukapura. Selain itu ada Forum Sahabat Gunung dan paguyuban ojek dan asongan bromo.
“Rencananya kegiatan ini berlangsung selama lima hari atau hingga bromo benar-benar bersih dari sampah,” timpal Teguh Wibowo, Ketua Bromo Lovers. (cho/saw)