Probolinggo (wartabromo.com) – Debat kandidat pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo jilid II akan di gelar di Kota Surabaya pada 22 Juni 2018 nanti. Tim Pemenangan HATI sebut lokasi itu tidak tepat, lantaran selain pernah ada teror bom, debat Surabaya diyakini tidak memberikan pendidikan politik bagi warga.
“Seharusnya KPU tidak menentukan tempat terlebih dahulu, sebelum dengar pendapat dari kedua tim. Ini kan kita hanya diajak berkoordinasi saja terkait waktu pelaksanaan debat. Tentu kami sangat menyayangkan hal ini,” kata Ahmad Rifa’i, Ketua Tim Pemenangan HATI, Selasa (19/6/2018).
Rifa’i menyebut jika KPU memaksa menggelar debat di luar kota, dimungkinkan terjadi insiden negatif. Apalagi beberapa waktu lalu ada teror bom di Kota Surabaya. Sehingga akan merasa lebih aman bila digelar di Kraksaan. Apalagi saat berangkat debat kandidat jilid pertama, rombongan tim HATI mengalami insiden di jalan raya.
“Alangkah eloknya jika debat itu dilakukan di Kraksaan sebagai pendidikan politik bagi warga. Untuk sementara ini, tim HATI memilih tidak akan hadir dalam debat kandidat. Namun hal itu masih akan dikoordinasikan dengan tim secara keseluruhan,” ujar ketua DPD Nasdem Kabupaten Probolinggo ini.
Berbeda dengan sikap lawan politiknya, tim Pemenangan MMC (Abdul Malik Haramain – Mohammad Muzayyan) siap hadir dimanapun KPU menetapkan lokasi debat. Tim MMC masih akan berkoordinasi terkait kemungkinan berkurangnya pendukung yang hadir di ruang debat. Sebelumnya diperkirakan mencapai 40 orang, kini rencananya akan diturunkan menjadi 25 orang tiap-tiap tim paslon, oleh KPU.
“Kami masih berkoordinasi terkait jumlah yang diperbolehkan masuk kedalam ruangan debat. Yang pasti kami tetap hadir dimanapun KPU menetapkan lokasi debat kandidat. Kami juga memastikan tidak ada pengerahan massa pada debat nanti,” kata Liason Officer (LO) Tim Pemenangan MMC, Asy’ari.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Probolinggo M Zubaidi, mengatakan tahapan keputusan tempat debat memang tidak melibatkan kedua tim pemenangan. KPU melakukan pleno dan memutuskan lokasi debat di Surabaya, berdasarkan hasil dengar pendapat pihak-pihak lain seperti pihak keamanan dan pemerintah daerah.
“Masukan tim nomor urut satu tetap ditampung, kami berkeyakinan bahwa mereka akan tetap hadir. Ya kami akan berkoordinasi dengan kedua tim pasangan calon. Namun jika nantinya tidak hadir, maka iklan layanan pasangan tersebut akan dicabut. Selain itu akan diumumkan ke khalayak ramai bahwa tim pasangan tersebut tidak hadir,” kata Zubaidi. (cho/saw)