Pasuruan (wartabromo.com) – Triwulan pertama di tahun 2018 ini, tangkapan ikan nelayan di lautan Kabupaten Pasuruan mencapai 4769,5 ton atau apabila diuangkan menjadi Rp 83,276 Miliar. Jumlah tersebut cenderung stabil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tangkapan ikan mencapai 4671,5 ton.
“Dari 4.769,5 ton, tangkapan tertinggi terjadi di bulan Maret hingga mencapai 1961,3 ton. Sedangkan di bulan Januari hanya 1687,6 ton dan Februari mencapai 1120,6 ton. Ini adalah hasil tangkapan yang sangat menggembirakan,” kata Alamsyah Suprijadi, Kabid Kenelayanan Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Senin (4/6/2018).
Lebih lanjut Alam menegaskan, selain kebijakan Pemerintah, peningkatan hasil tangkapan ikan juga bergantung pada musim. Dikatakan, bulan Maret merupakan masuk musim ikan, maka tangkapan lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya.
“Tangkapan terbanyak jenis rajungan, teri dan cumi. Dan semoga peningkatan hasil tangkapan ikan ini akan terus berlangsung sehingga bisa meningkatkan ekonomi nelayan di Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.
Dituturkan juga, kebijakan Pemerintah melarang adanya alat tangkap terlarang, berdampak pada peningkatan hasil tangkapan ikan laut. Peningkatan hasil tangkapan ikan tak lain, kapal-kapal besar di perairan dalam tidak mengambil semua ikan termasuk ikan-ikan kecil.
”Nelayan di Kabupaten Pasuruan mayoritas adalah nelayan tradisional yang melaut di area perairan luar. Saat ini, karena kapal besar sudah beralih ke alat tangkap ramah lingkungan, maka nelayan-nelayan yang di pesisir merasakan dampaknya. Tangkapan ikan jadi lebih banyak tahun ini,” kata Alamsyah. (mil/ono)