Probolinggo (wartabromo.com) – Densus 88/AT dan tim Jihandak Polda Jawa Timur menyita bahan peledak dan puluhan butir amunisi dari rumah orang tua AP, Jumat (18/5/20180). Bahan peledak itu belum sempat dirakit menjadi bom rakitan oleh terduga pelaku, karena keterlibatan AP dalam jaringan teroris ini, ternyata sudah diketahui dan ditentang oleh keluarga.
Dengan disaksikan pihak keluarga dan ketua RT setempat, Sugianto, Tim Densus 88/AT melakukan penggerebekan di rumah orang tua terduga teroris AP di Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Dalam penggeledahan di rumah masa kecil AP itu, tim Jihandak dari Polda Jawa Timur, mengamankan sejumlah barang bukti.
Barang bukti itu adalah 4 kaleng berisi black powder seberat 300 gram dan senapan angin kaliber 5,5. Kemudian amunisi sebanyak 60 butir, 2 jerigen berisi cairan kimia HCl (hidrogen klorida) dan H2O2 (hidrogen peroksida). Ada juga sebuah bendera warna hitam khas ISIS, buku panduan jihad dari Al-Qaeda dan dan sebuah pedang.
Tim Jihandak memastikan barang bukti black powder atau serbuk hitam yang ditemukan di rumah pasutri Slamet dan Tumi itu, merupakan bahan baku pembuatan bom yang mempunya daya ledak tinggi. Semua barang bukti dibungkus dalam kardus air mineral dan dibawa ke Mapolda Jawa Timur.
“Ya, itu yang ditemukan akan dikaitan dengan sebuah chasing untuk dimasukkan sebagai bahan peledak. Ya tentunya ada sasaran yang akan dilakukan peledakan karena kita dapatkan bahan kimia yag tadi disebutkan ada benda cair H2O2, HCl dan serbuk yaitu black powder. Tidak ada elektronik disini, elektronik hanya ditemukan di Sumber Taman,” terang Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal.
Sebelum melakukan penggeledahan, Densus 88/AT terlebih dahulu menangkap terduga teroris AP di rumah kontraknya di Perumahan Sumber Taman Indah Kota Probolinggo. Terduga teroris AP dan barang bukti sitaan akhirnya dibawa ke Polda Jatim.
Sementara orang tua dan sejumlah kerabat, terlihat berbicang di rumah orang tua AP yang digaris polisi oleh petugas. Mereka sebenarnya sudah tahu aktivitas AP dan melarang keras.
“Sudah dilarang, keluarga tidak mau semua. Termasuk juga dengan warga. Dia sudah diingatkan untuk tidak ikut-ikutan itu,” kata Endang, tetangga depan rumah orangtua AP.
Dalam dua titik pengerebekan, polisi hanya menangkap AP yang diduga kuat teribat dalam serangkaian bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo pekan lalu. Tim Densus 88/AT hingga kini masih mengembangkan keterlibatan jaringan ini di Probolinggo. (fng/saw)