Probolinggo (wartabromo.com) – Pemkab Probolinggo berencana meminta tambahan kuota elpiji bersubsidi ukuran 3 kg ke Pertamina saat Ramadhan. Sebab, selama bulan puasa, aktivitas memasak warga masyarakat Kabupaten Probolinggo meningkat.
Berdasarkan data Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Probolinggo, konsumsi elpiji 3 kg atau elpiji melon di Kabupaten Probolinggo sekitar 90 ton per hari. Kebutuhan itu dipasok dari 3 Stasiun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang berada di Desa Banyeman, Kecamatan Tongas, Desa Jorongan, Kecamatan Leces; dan Desa Bulang, Kecamatan Gending.
Saat ini, kebutuham warga masih terpantau normal oleh petugas. Namun, tidak menutup kemungkinan pada saat bulan Ramadhan, penggunaan barang bersubsidi tersebut meningkat. Sebab, diprediksi aktivitas memasak warga masyarakat Kabupaten Probolinggo yang mayoritas muslim meningkat.
“Saat ini masih normal. Tetapi kita sudah antisipasi dengan berencana meminta pasokan tambahan kepada pertamina agar tidak terjadi kelangkaan. Karena dimungkinkan adanya peningkatan aktivitas warga,” ujar Kabag Perekonomian dan SDA Pemkab Probolinggo, Santoso.
Santoso mengatakan jika nantinya pasokan kurang, maka akan dilakukan penambahan sebesar 15 persen dari kebutuhan normal. Jika dikalkulasi, Pemkab akan mengajukan tambahan ke Pertamina sebanyak 13,5 ton per hari. Artinya ada 103,5 ton elpiji bersubsidi beredar di Kabupaten Probolinggo setiap harinya.
“Ya, lima belas persen Itu akan minta ke Pertamina jika kebutuhan naik sebesar sepuluh persen. Jika lebih dari Itu, tentunya kami akan mengajukan lebih tinggi. Hal ini untuk menjaga stabilitas harga dan mengantisipasi adanya permainan dari oknum-oknum nakal,” tambah mantan Kepala Perpusda ini.
Rencana penambahan alokasi kuota elpiji 3 kg juga diamini oleh Abdul Khalik, selalu kepala administrasi SPBE Bulang. Di tempatnya setiap hari ada 30 ton elpiji yang disalurkan ke agen-agen. Pada Ramadhan pasti ada peningkatan permintaan dari agen LPG. Peningkatan itu terjadi karena penggunaan do tingkat masyarakat juga alami peningkatan.
“Untuk saat ini, belum ada penambahan alokasi tambahan pasokan elpiji. Namun kami nantinya akan meminta penambahan pasokan elpiji dari Pertamina. Tapi tambahan itu tidak banyak, tentunya sesuai kebutuhan saja,” tutur Abdul Khalik. (cho/saw)